Berbagai Gejala Demam Berdarah yang Tidak Boleh Diabaikan dan Ketahui Pertolongan Pertama DBD

Metrobanten, Kesehatan – Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegipty atau Aedes albopictus berkelamin betina. Nyamuk demam berdarah berkaki belang-belang putih ini menggigit manusia saat siang hari. Bila anak terkena DBD, segera cari pertolongan pertama demam berdarah pada anak.

Penyakit demam berdarah yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Sedangkan penyakit demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba drastis dan bahkan bisa berujung

Orang yang terinfeksi virus dengue sering kali juga mengalami kelelahan jangka panjang. Virus dengue dapat berkembang menjadi hal yang dapat mengancam jiwa (severe dengue), mengakibatkan nyeri perut dan muntah, sulit bernapas, dan penurunan trombosit darah yang bisa mengakibatkan pendarahan internal.

Mengenali Gejala Demam Bedarah

Gejala demam berdarah sampai sekarang memang tidak terduga. Namun secara umum, ciri-ciri demam berdarah seperti panas tinggi, pusing, bahkan muntah darah. Namun sayangnya, gejala yang sama sering ditemukan pada penyakit lain. Akibatnya, sampai sekarang sering terjadi salah diagnosis. Oleh sebab itu, Anda harus lebih waspada dan mengenali gejala lainnya, agar cepat mendapat pertolongan pertama DBD.

Gejala DB dapat muncul hingga 7 hari setelah digigit nyamuk yang membawa virus. Nah, Berikut ini gejala demam berdarah yang harus Anda kenali:

  • Otot dan sendi yang sakit
  • Ruam tubuh yang bisa hilang kemudian muncul kembali
  • Sakit kepala hebat
  • Rasa sakit di belakang mata
  • Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tampak lemah lesu suhu badan antara 38ºC sampai 40ºC atau lebih
  • Tampak binti-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang
  • Kadang-kadang perdarahan di hidung (mimisan)
  • Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah
  • Tes Torniquet positif
  • Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpura
  • Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lambung
  • Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin Berkeringat
  • Perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau ditempat lainnya
  • Hematemesis atau melena
  • Trombositopenia (=100.000 per mm3)

Gejala biasanya hilang setelah seminggu, dan demam berdarah ringan jarang melibatkan komplikasi serius atau fatal.

Kenali 3 fase sakit demam berdarah

Setelah Anda mengalami gejala demam berdarah seperti yang telah dijelaskan di atas, penyakit demam berdarah yang Anda alami akan melewati 3 fase berikut ini:

1. Fase demam

Gejala yang paling khas saat terkena demam berdarah adalah demam tinggi. Karena itulah fase awal demam berdarah disebut dengan fase demam. Pada fase ini, penderita akan mengalami demam secara tiba-tiba hingga mencapai 40 derajat celcius selama 2 sampai 7 hari.

Munculnya demam tinggi pada kasus demam berdarah sering kali disertai dengan muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, bila demam berlangsung selama lebih dari 10 hari, maka kemungkinan demam tersebut bukanlah gejala demam berdarah.

Pada beberapa kasus lainnya ditemukan gejala berupa nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Gejala-gejala inilah yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang mengarahkan dokter pada diagnosis demam berdarah.

Gejala-gejala demam berdarah yang dirasakan membuat penderita menjadi sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, misalnya menjadi tidak mampu untuk pergi ke sekolah, melakukan pekerjaan kantor, dan kegiatan rutin lainnya.

Untuk mencegah hal negatif lainnya, penderita demam berdarah dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi. Pasien juga harus terus dipantau karena hal ini rentan untuk memasuki fase kritis.

2. Fase kritis

Setelah melewati fase demam, pasien demam berdarah akan mengalami fase kritis. Nah, fase ini biasanya menjadi ‘pengecoh’ karena penderita merasa sembuh dan dapat melakukan aktivitas kembali. Pasalnya, fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga 37 derajat celcius ke suhu normal.

Padahal, bila fase ini terabaikan dan tidak segera mendapatkan pengobatan, trombosit pasien akan terus menurun secara drastis dan dapat mengakibatkan perdarahan yang sering tidak disadari. Oleh sebab itu, pasien harus cepat ditangani oleh tim medis karena fase kritis ini berlangsung tidak lebih dari 24-38 jam.

Selama masa transisi dari fase demam ke fase kritis, pasien memasuki risiko tertinggi untuk mengalami kebocoran pembuluh darah. Indikasi dini kebocoran pembuluh darah tersebut dapat dilihat saat penderita demam berdarah mengalami muntah secara terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, atau nyeri perut yang tak tertahankan.

3. Fase penyembuhan

Bila pasien demam berdarah berhasil melewati fase kritisnya, penderita demam berdarah akan kembali merasakan demam. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Pasalnya, kondisi ini merupakan fase penyembuhan dimana trombosit akan perlahan naik dan normal kembali.

Penderita akan mengalami pengembalian cairan tubuh secara perlahan pada 48-72 jam setelahnya.

Mulai memasuki fase penyembuhan, kesehatan pasien demam berdarah akan berangsur-angsur membaik yang ditandai dengan peningkatan nafsu makan, penurunan gejala nyeri perut, dan fungsi diuretik yang membaik. Jumlah sel darah putih pasien akan kembali normal yang kemudian diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit.

Bahayanya jika demam berdarah tidak mendapatkan penanganan segera

Gejala-gejala tersebut perlu diperhatikan dan harus segera menerima penanganan secepatnya. Sebab bila sudah muncul ruam merah pada kulit, bukan hanya pada wajah tetapi juga bisa muncul pada bagian telapak tangan atau bawah kaki atau bagian tubuh lainnya, maka ini artinya DBD sudah memasuki fase kritis.

Hal ini bisa menyebabkan masalah serius bila tidak ditangani dengan segera, seperti terjadinya komplikasi langka yang ditandai dengan kerusakan pada getah bening dan pembuluh darah, pendarahan dari hidung dan gusi, pembesaran hati, dan kegagalan sistem peredaran darah.

Gejalanya bisa bertambah parah dan menyebabkan pendarahan hebat, shock, dan kematian. Kondisi ini disebut dengan Dengue Shock Syndrome (DSS). Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga lebih berisiko memiliki kondisi yang lebih parah ketika mereka terinfeksi demam berdarah.

Untuk mengobati saat terkena DBD, virus  yang menyerang keping darah (trombosit) dan menyebabkan jumlahnya menjadi berkurang. Nah, untuk membantu mengatasi hilangnya trombosit, Anda bisa mengonsumsi buah jambu biji yang mengandung trombinol dan quercetin.

Buah jambu biji juga mampu mempercepat pembentukan trombosit baru dan menghentikan pertumbuhan virus. Bukan hanya untuk DBD, jus buah jambu biji juga dapat mempercepat proses penyembuhan demam biasa.

Coba makan makanan berikut ini untuk menaikkan jumlah trombosit saat DBD

Kunci utama untuk menurunkan kemungkinan komplikasi atau kematian pada penderita demam berdarah adalah dengan memberikan asupan yang dapat menaikkan jumlah trombosit pada saat memasuki fase kritis. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan mengonsumsi jambu biji.

Jambu biji mengandung trombinol yang mampu merangsang trombopoietin lebih aktif, sehingga dapat menghasilkan keping darah yang lebih banyak memicu pembentukan platelet atau trombosit darah baru.

Karena pasien demam berdarah memerlukan asupan yang mudah dicerna, maka sebaiknya jambu biji diolah dulu menjadi jus. Kandungan air pada jus juga baik untuk mencegah dehidrasi sehingga dapat mempercepat penyembuhan demam berdarah.

Bagaimana mencegah gejala demam berdarah terjadi?

1. Bersihkan bak mandi Anda seminggu sekali

Air merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti . Nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air, larva nyamuk kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme yang hidup di sekitarnya.

Selama masa ini, larva nyamuk akan melepaskan kulit pelindung mereka dan berkembang biak hingga mencapai tahap terakhir. Ketika larva nyamuk sudah cukup kuat, selanjutnya larva akan berubah menjadi pupa. Pada tahap pupa, tidak dibutuhkan makanan. Pupa hanya akan mengalami perubahan bentuk hingga akhirnya menjadi nyamuk biasa yang siap terbang.

Keseluruhan siklus ini berlangsung 8 – 10 hari dalam suhu ruang. Membersihkan bak mandi Anda setidaknya satu minggu sekali dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

2. Tutup perabotan rumah tangga Anda yang menampung air

Baskom berisi air, vas bunga, ember, dan wadah lain yang dapat menampung air berpotensi menjadi tempat nyamuk bersarang. Rajin-rajinlah membersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya dua kali seminggu untuk mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa demam berdarah.

3. Gunakan kasa nyamuk

Kasa nyamuk berguna untuk mencegah masuknya nyamuk dari luar rumah. Anda bisa memasang kasa nyamuk ini pada pintu dan jendela Anda.

4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Sesekali perhatikanlah gantungan baju Anda di balik pintu. Baju kotor yang menumpuk dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Memang tumpukan baju kotor bukan tempat nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika Anda memang harus menyimpan kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup.

5. Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu

Ketika Anda hendak bepergian, jangan lupa gunakan lotion anti nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian. Namun tidak hanya saat bepergian, Anda tetap harus melindungi diri dari gigitan nyamuk ketika sedang tidur karena nyamuk demam berdarah aktif pada malam hari hingga menjelang subuh.

Cara Mencegah Kemungkinan Terkena Demam Bedarah

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda praktikkan di rumah untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue:

  • Ganti air atau kuras air bak, vas bungan/ mangkuk (termasuk wadah air minum hewan peliharaan) pada waktu senggang atau sedang libur
  • Buang dengan benar semua barang yang memungkinkan menampung air, seperti ember bekas hingga wadah yang sudah tidak terpakai
  • Bersihkan parit secara teratur
  • Pelihara kebun atau taman dengan baik untuk mencegah nyamuk bertelur
  • Menggunakan perlindungan rumah tangga seperti kain kasa pada jendela, pakaian lengan panjang, dan bahan perawatan insektisida.
  • Meningkatkan partisipasi dan kegiatan kerja bakri dalam masyarakat untuk menghambat perkembangan nyamuk.

Itulah gejala DB yang perlu Anda kenali untuk mencegah terjangkit penyakit berbahaya ini. Serta bagaimana pertolongan pertama demam berdarah pada anak hingga dewasa.

Yuk mulai sekarang kembali melakukan langkah 3M (menguras, menutup dan mengubur) barang bekas ya.

 

 

(Suntingan Kesehatan: Bbs, Net)

Back to top button