Pemkot Serang Segera Berlakukan ‘Car Free Day’ Setelah PSBB Berakhir

Pemkot Serang Segera Berlakukan ‘Car Free Day’ Setelah PSBB Berakhir

Wali Kota Serang Syafrudin didampingi sejumlah pejabat usai rapat kordinasi PSBB.

 

Metrobanten, Serang – Walikota Serang, Syafrudin mengatakan akan segera membuka kembali kegiatan Car Free Day, karena setelah melihat adanya penurunan pada kasus COVID-19 di Kota Serang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang berencana akan membuka kembali kawasan Alun-alun dan hari bebas kendaraan atau Car Free Day (CFD) di wilayahnya, setelah penetapan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir 20 Oktober 2020 ini.

“InsyaAllah setelah penetapan PSBB dari Provinsi tanggal 20, Alun-Alun dan car free day akan dibuka kembali. Karena pada PSBB saat ini angka kasus COVID-19 sedikit menurun,” kata Walikota.

Baca juga: Perekonomian Lumpuh, Pedagang LMC Desak Wali Kota Serang Buka Car Free Day

Ia mengatakan, pada saat dilakukannya tes swab atau polymerase chain reaction (PCR) secara masal, hingga mencapai satu persen dari target organisasi kesehatan dunia (WHO) terjadi penurunan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

“Hasil swab sebelumnya itu memang ada pelonjakan angka, tetapi setelah swab ini berjalan hingga 1 persen ternyata ada penurunan,” kata dia.

Baca juga: Bupati Tangerang Resmikan Masjid Qolbun Salim BSD di Kec.Pagedangan

Ia mengungkapkan, jika nantinya saat pelaksanaan CFD dibuka. Secara teknis pihaknya akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung dan pedagangnya.

Kemudian, di sekitar kawasan CFD dan Alun-alun, para pengunjung juga diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air yang mengalir.

“Nanti juga kita akan atur untuk membatasi jumlah pedagangnya,” katanya.

Ia menjelaskan sekalipun pembukaan dan kegiatan CFD dilakukan pada masa PSBB atau bukan, kasus COVID-19 ini kuncinya ada di masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan dari Pemerintah.

“Karena saat ini masyarakat juga harus sejahtera, harus makan. Kuncinya ada di disiplin masyarakat,” kata Syafrudin. (red)

Back to top button