Twitter Uji Fitur Opsi Peringatan untuk Tweet Konten Sensitif
MetroBanten, Tekno – Hingga saat ini, warganet Twitter selalu menggunakan cara manual untuk memberitahu pengguna lain saat mengunggah sesuatu yang sensitif.
Salah satu caranya adalah memberikan kode peringatan seperti TW (Trigger Warning) atau CW (Content Warning) di awal tweet mereka pada konten yang dianggap tidak bisa dikonsumsi semua orang.
Nah, melihat fitur peringatan ini sebagai hal yang cukup serius untuk memberikan kenyamanan untuk pengguna, Twitter akhirnya menghadirkan fitur peringatan baru.
Dikutip dari Mashable, Rabu, (08/12/2021), Twitter sedang menguji kemampuan untuk menambahkan peringatan pada konten di tweet individu. Nantinya, pengguna bisa memposting konten-konten yang dianggap sensitif tanpa membuat pengguna lain terganggu.
Twitter tengah uji coba fitur baru berupa opsi bagi pengguna memberikan notifikasi untuk sebuah konten sensitif atau meresahkan.
Dalam cuitannya, akun Twitter Safety, menyatakan orang-orang menggunakan Twitter untuk mendiskusikan apa yang terjadi di dunia, di mana terkadang harus membagikan konten meresahkan atau sensitif.
“Kami sedang menguji opsi ke sebagian dari kamu untuk menambahkan peringatan satu kali ke foto dan video yang kamu Tweet, untuk membantu mereka yang mungkin menginginkan peringatan tersebut,” kata Twitter.
Dalam video ilustrasi yang dibagikan Rabu (8/12/2021), pengguna dapat menemukan opsi untuk memberikan centang, apabila merasa konten foto yang dibagikannya mengandung konten sensitif.
People use Twitter to discuss what’s happening in the world, which sometimes means sharing unsettling or sensitive content. We’re testing an option for some of you to add one-time warnings to photos and videos you Tweet out, to help those who might want the warning. pic.twitter.com/LCUA5QCoOV
— Twitter Safety (@TwitterSafety) December 7, 2021
Tiga opsi kategori tersebut adalah ketelanjangan, kekerasan, dan sensitif.
Twitter menulis, peringatan ini akan membantu orang-orang yang memang menghindari konten dengan unsur-unsur tersebut.
Nantinya, saat diunggah, foto tersebut akan diburamkan dan diberikan peringatan yang menunjukkan bahwa pengunggah cuitan tersebut sudah menandai konten itu menunjukkan sesuatu yang sensitif.
“Penulis cuitan menandai tweet ini menunjukkan konten sensitif,” tulis peringatan tersebut apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Uji coba ini sendiri diumumkan sekitar sepekan usai Twitter melarang membagikan foto dan video yang sifatnya pribadi, tanpa persetujuan.
Twitter Larang Berbagi Informasi Pribadi
Mengutip informasi di blog resmi perusahaan, Senin (6/12/2021), Twitter sudah melarang publikasi informasi pribadi orang lain, seperti nomor telepon, alamat, dan kartu identitas.
Twitter juga melarang pengguna mengancam dan membongkar informasi pribadi, termasuk mengajak orang lain untuk melakukannya.
Oleh sebab itu, dengan pembaruan kebijakan ini, Twitter dapat melakukan penindakan pada media yang berisi konten kasar eksplisit tanpa adanya persetujuan dari orang yang terlibat.
“Ada kekhawatiran yang terus berkembang tentang penyalahgunaan media dan informasi yang tidak diperbolehkan di layanan online manapun sebagai alat untuk mengganggu, mengintimidasi, dan mengungkap identitas seseorang,” tulis Twitter dalam pernyataannya.
Terlebih, menurut situs microblogging ini, membagikan media pribadi, seperti gambar dan video, berpotensi melanggar privasi seseorang dan dapat menyebabkan kerugian emosional atau fisik.
“Ini merupakan langkah berkelanjutan untuk menyelaraskan kebijakan keamanan kami dengan standar hak asasi manusia, dan akan diberlakukan secara global mulai hari ini,” tulis perusahaan.
Terkait penindakan, Twitter mengatakan pihaknya membutuhkan laporan dari pihak yang bersangkutan atau perwakilan untuk menentukan apakah foto atau video mereka beredar tanpa izin. Setelah dipastikan, perusahaan akan menghapus konten tersebut. (Red)