Diduga Korsleting Listrik, Sebuah Toko Sepeda Hangus Terbakar di Curug Tangerang

Diduga Korsleting Listrik, Sebuah Toko Sepeda Hangus Terbakar di Curug Tangerang
Terlihat anggota Damkar pada BPBD Kabupaten Tangerang sedang berupaya untuk memadamkan api, yang membakar toko sepedah Lancar Jaya.

 

Metrobanten, Tangerang – Bencana kebakaran kembali terjadi. Kali ini sebuah toko sepeda di Jalan Raya Curug, Kampung Pos Bitung, Kelurahan Curug, Kecamatan Curug, ludes terbakar, Rabu (10/2).

Peristiwa yang diduga akibat korsleting listrik itu, menyebabkan kerugian materil sebesar Rp50 juta.

Kepala Bidang Logistik dan Penanganan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, api pertama kali muncul di lantai dua toko sepedah Lancar Jaya.

Baca juga: Warga Temukan Mayat Berkaos Pokja Wartawan Tangeran di Sungai Cilemer Pandeglang

Lanjut Kosrudin, saat saksi melihat ada kobaran api di lantai dua toko sepeda, langsung memanggil sang pemilik. Kemudian menghubungi pemadam kebakaran pada BPBD Kabupaten Tangerang, karena saksi tidak berani untuk memadamkan api tersebut.

“Saksi yang melihat pada pukul 07.30 WIB, dan langsung melapor kepada pemilik yang bernama Acan,  bahwa terjadi kebakaran di Toko Sepeda Lancar Jaya,” kata Kosrudin, Rabu (10/2).

Baca juga: Pokja WHKT Klarifikasi Temuan Mayat di Sungai Cilemer Bukan seorang Wartawan

Saat tiba di lokasi, tim pemadam langsung segera menjinakan api. Kata dia, api yang sudah membumbung tinggi sangat menyulitkan tim pemadam untuk menjikannya. Sehingga membutuhkan 4 unit mobil pemadam dari Mako Damkar dan dibantu oleh Damkar posko Kecamatan Kelapa Dua serta Balaraja.

“Kami menurunkan 4 mobil pemadam kebakaran, karena saat kami tiba api sudah sangat besar,” katanya.

Lanjut Kosrudin, akhirnya setelah satu jam api berhasil dijinakan. Menurutnya,  dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa ataupun luka. Pasalnya, saat terjadi kebakaran, di dalam toko tidak ada satupun orang. Karena sang pemilik sedang tidak ada di lokasi. Hanya saja kerugian yang ditaksir mencapai Rp50 juta. “Kondisi toko sedang kosong, sang pemilik tidak ada,” jelasnya.

Kosrudin menduga, api yang menghanguskan toko sepeda tersebut disebabkan korsleting aliran listrik. Kemudian adanya bahan material yang mudah terbakar, sehingga api meluas ke seluruh toko sepeda. “Karena korsleting listik, api terkena kardus dan langsung membesar,” kata Kosrudin.

Dalam kesempatan ini, Kosrudin mengimbau, para pemilik toko yang ada di Kabupaten Tangerang untuk melakukan pemeriksaan berkala instalasi listik di tempat usahanya. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya korsleting listrik yang bisa mengakibatkan kebakaran.

“Kami juga berharap, pemilik toko juga harus menyediakan Apar (alat pemadam api ringan), sebagai bentuk kewaspadaan terjadinya kebakaran,” pungkasnya. (red)