Walikota Airin Tinjau Kelompok Tani Jahe di Lengkong

Walikota Airin Tinjau Kelompok Tani Jahe di Lengkong
Airin Rachmi Diany meninjau kelompok tani yang menanam Jahe di RW 05, Lengkong Kary.

 

Metrobanten, Tangsel – Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany meninjau kelompok tani yang menanam Jahe di RW 05, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Jumat (9/10/20)

Airin mengapresiasi kinerja petani ini. Dimana di tengah sulitnya peluang kerja, kelompok petani ini bisa berinovasi meskipun dengan lahan yang ada.

”Segala pekerjaan harus dilakukan dengan totalitas,” ujar Airin kepada salah satu petani yang menyampaikan bagaimana kebun Jahe ini bisa ada di tengah kota Tangerang Selatan.

Baca juga: Wagub Andika : Peringatan HUT Kabupaten Serang ke 494, Momentum Tingkatkan Sinergitas Daerah

Sementara Perwakilan Kelompok Petani Jahe Karya Muda, Heru menjelaskan bahwa Jahe dipilih karena banyaknya masyarakat yang memang membutuhkan rempah-rempah ini. Apalagi di tengah wabah seperti ini, masyarakat memang membutuhkan stamina untuk beraktivitas sehari-hari. Kemudian jahe menjadi salah satu bahan masakan yang dicari.

”Dengan kondisi seperti ini, memang jahe sangat diminati. Karena mampu meningkatkan daya tahan tubuh juga,” kata Heru.

Baca juga: Gubernur Banten (WH): Silahkan Demonstrasi Dengan Tertib, Jangan Lupakan Protokol Kesehatan

Dia menambahkan anggota kelompok ini terdiri dari enam anggota. Adapun tanamannya mencapai 1.000 batang. Dengan rincian satu pot berisi lima batang, yang akan dipanen dalam waktu delapan bulan yang akan datang.

Heru menambahkan bahwa target satu pot bisa mencapai 10 kilo. Sehingga jika ditotal dalam satu kali panen dapat petani bisa mengumpulka 1,5 ton jahe. Nantinya jahe tersebut akan didistribusikan ke beberapa daerah yang memang sudah menjadi konsumen bagi pertanian ini.

”Kami melakukan pembagian tim. Jadi memang ada yang menanam, ada juga yang memang melakukan pemasaran,” ujar Heru.

Untuk proses penanamannya sendiri, Heru menjelaskan bahwa Jahe merupakan jenis makanan yang tidak banyak membutuhkan air. Kemudian untuk perawatannya pun tidak perlu dilakukan setiap hari. Hanya perlu dua kali dalam satu minggu. Sehingga beban terhadap petani juga tidak besar. (Rls)

Back to top button