Tolak Proyek Pembangunan Tol Serpong-Cinere, Aktivis Ganespa Demo Nyemplung ke Situ Sasak

Metrobanten – Tolak proyek pembangunan tol Serpong – Cinere, 24 orang aktivis lingkungan hidup Ganespa kembali melakukan aksi unjuk rasa di Situ Sasak, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Pantauan di lapangan, sejumlah aktivis yang mengenakan pelampung dan helm pengaman turun langsung ke permukaan air. Dengan mengapung mereka membentangkan spanduk yang diantaranya bertuliskan ‘Nafsu Pembangunan Kalahkan UU, Perda, dan Perwal’.

“Kami ingin menyadarkan orang-orang yang belum sadar-sadar,” kata Hafiz Fidon, koordinator aksi dalam orasinya di Jalan Raya Padjajaran, Kamis (1/3/18).

Menurutnya, demo ketiga ditempuh setelah sebelumnya puluhan aktivis OKP Ganespa menggelar aksi serupa di depan Balaikota Tangerang Selatan. Hingga ini, Fidon bilang, terkesan tidak ada keseriusan dari pemerintah daerah memberikan sanksi kepada PT Cinere Serpong Jaya selaku operator jalan tol yang mengantongi surat rekomendasi Amdal dan desain dasar kedaluarsa.

Jejeran tiang beton yang dipasang berdiri telah melanggar payung hukum berupa Perda Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang. Pasal 22 ayat 3 huruf e berbunyi batas garis sepadan sekurang-kurangnya 50 meter titik arah tertinggi ke arah darat.

Pidon jelaskan, kepala daerah bersama perangkat kerja terindikasi tidak berdaya menghadapi pembangunan yang merusak lingkungan hidup. Padahal dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 2 Tahun 2015 memberikan kewenangan penuh untuk menjalankan tata kelola wilayahnya.

“Apa iya undang-undang yang dibuat, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menganggap hanya tulisan karangan indah,” jelasnya. OKP Ganespa mendesak agar garis sepadan situ dikembalikan ke fungsi awal sebagai ruang terbuka hijau.

Walikota Airin Rachmi harus komitmen terhadap jargon ‘Go Green’ yang sempat disampaikan olehnya saat kampanye dua kali putaran. “Kami bukannya tidak setuju dengan program pemerintah. Tapi kegiatan pembangunan jangan menghalalkan segala cara,” tambah Pidon bernada menyindir. (yud)

Back to top button