Bupati Zaki Dampingi Delegasi PEMSEA ke Pasir Putih PIK 2 Kosambi

Metrobanten – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengunjungi PIK 2 atau Pantai Indah Kosambi, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang pada Kamis (27/10) siang. Kunjungan itu sambil mengajak para delegasi dari PEMSEA Network of Local Governments (PNLG).
“Hari ini kunjungan ke PIK 2 di mana pemerintah daerah Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa ini pembangunan yang diinisiasi mitra swasta,” terang dia di lokasi.
Ia menjelaskan transformasi kawasan PIK 2 dari sebelum dan sesudah pembangunan. Dahulu kawasan ini merupakan daerah tambak yang tidak produktif, namun sekarang telah diubah menjadi wilayah yang mandiri.
“Dulu itu pertambakan yang tidak produktif, karena banyak limbah dan polusi air dan ini bisa kita lihat setelah diubah menjadi daerah produktif dan menciptakan lapangan kerja,” ucap Vice President PNLG tersebut.
Kata dia, pembangunan ini memberikan efek domino untuk masyarakat sekitar. Total pekerja yang berada di berbagai sektor sekitar 200 ribu orang, mulai dari konstruksi hingga pelayanan.
Kawasan hijau dan infrastruktur untuk kelestarian lingkungan mendapatkan porsi 40 persen dari 156 hektare wilayah PIK 2 Kosambi.
Coast Area Manager of Pantai Indah Kosambi Christopher mengatakan, pihaknya memiliki rencana besar untuk pengembangan kawasan tersebut. Salah satunya untuk pembangunan infrastruktur dengan konsep kawasan hijau.
“Kami buat project masterplan keseluruhan 156 hektare. Area pembangunan itu sekitar 60 persen dari keseluruhan area,” ungkapnya di kawasan PIK 2, Kamis (27/10/2022).
Christoper menjelaskan, area seluas 40 persen dari 156 hektare itu didedikasikan untuk infrastruktur, kawasan hijau, “Termasuk dalam jumlah itu juga untuk water retention,” katanya.
Rencana pembangunan dengan porsi itu dilakukan untuk menangkal abrasi di sepanjang garis pantai Kosambi. Tujuan lainnya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
Pengembang telah matang dengan rencana itu. “Kami menggandeng para expert dari universitas, organisasi, dan konsultan internasional yang memiliki spesialisasi soal hidrologi,” ujar Christoper.
(Arsa)