Seorang Karyawan Toko Kue Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi Tempatnya Bekerja

Seorang Karyawan Toko Kue Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi Tempatnya Bekerja
Kapolsek Cisoka AKP Nur Rohman mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh saksi berinisial TC (32).

 

Metrobanten, Tangerang – Rodeng (20) seorang karyawan toko kue DBS Bakery di Kampung Kapudang, Desa Sukatani, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, ditemukan tewas dengan gantung diri di kamar mandi.

Pria yang berprofesi sebagai karyawan toko kue DBS Bakery itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali ikat pinggang di tiang gantungan kamar mandi tempat kerjanya.

Kapolsek Cisoka AKP Nur Rohman mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh saksi berinisial TC (32). Menurut saksi, saat dirinya turun dari lantai 3 ke lantai 2 untuk mandi, saksi tak melihat korban di tempat biasa korban tidur.

Baca juga: Polisi Tangkap Anggota Geng Motor yang Viral Bawa Parang di Kota Serang

“Korban pertama kali ditemukan oleh rekananya TC. Karena, mereka tinggal di toko kue itu berempat,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu, 7 Maret 2021.

Bermula TC mencari korban dan melihat pintu kamar mandi tertutup, kemudian saat saksi membuka pintu kamar mandi didapati pria yang memiliki tato di lengannya itu sudah meninggal dunia dalam kondisi tergantung.

“Korban ditemukan terganggu menggunakan tali ikat pinggang di bes jemuran kamar mandi,” Terangnya.

Baca juga: Tim Honda Turunkan 54 Starter di Acara Jakarta Race Day

Kaget dengan apa yang dilihatnya, saksi  TC kemudian memanggil dua saksi lainnya yakni JN dan TS untuk kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cisoka.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap korban, lanjut Nur Rokhman, pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Dari hasil pengecekan, ditemukan celana dalam korban dalam kondisi basah dan lidah menjulur. Tidak ditemukan tanda penganiayaan ditubuhnya,” ujarnya.

Saat ini, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Balaraja untuk dilakukan visum dan dijemput oleh pihak keluarga.

“Setelah dilakukan visum, korban langsung dijemput keluarganya,” pungkasnya. (red)

Back to top button