Metrobanten, Kota – Palang pintu parkir berbayar di kawasan Pasar Anyar resmi diluncurkan. Keberadaan palang parkir otomatis itu merupakan upaya PT Tangerang Nusantara Global (PT TNG) dalam memaksimalkan retribusi parkir yang selama ini mengalami kebocoran.
Manajer Parkir PT TNG, Rudy Haryadi menjelaskan realisasi palang otomatis ini sebenarnya telah lama akan diluncurkan. Kendati, karena pandemi Covid-19 realisasinya menjadi terhambat.
“Pendapatan Kota Tangerang yang nanti melalui pajak parkir. Ini menjadi potensi. Makannya kita akan berusaha memaksimalkan potensi ini,” ujarnya kepada Satelit News, Rabu, (01/07).
Rencananya, palang otomatis akan diperluas ke lokasi lainnya, seperti kawasan Pendidikan Cikokol. Teknologi yang akan digunakan akan lebih modern seperti realisasi e-parking. Namun, realisasinya akan dilakukan secara bertahap.
“Karena pandemi juga kan kita cukup kesulitan. Kita sudah membidik beberapa lokasi contohnya kawasan Pendidikan Cikokol. Tapi karena pandemi kan kita lihat aktifitas tidak sepadat biasanya,” ujar Rudy.
Rudy mengungkapkan pengelolaan seratus persen dipegang oleh PT TNG. “Tadinya kita mau pakai pihak ketiga tapi tidak jadi karena pemasukkan untuk kitanya kecil,” imbuh Rudy.
Rudi menjelasakan PT TNG juga menjalin kerja sama dengan juru parkir yang terdapat di Kota Tangerang. Mereka yang awalnya ilegal sebagian besar telah dilegalkan.
“Jadi mereka legal. Karena memberikan retribusi juga untuk Kota Tangerang setiap bulannya. Karena kalau di bahu jalan juga kan kit sulit mengolahnya makannya kita jalin kerja sama,” jelas Rudy.
Direktur PT TNG Edi Candra mengatakan, Pasar Anyar akan menjadi proyek percontohan dari penerapan palang parkir otomatis. Kedepan, sejumlah kawasan parkir yang dikuasai PT TNG juga akan dipasang alat tersebut, seperti di kawasan pendidikan Cikokol.
Edi mengatakan, dirinya sudah melakukan pengecekan terhadap alat dan sistem parkir otomatis. Menurutnya persiapannya sudah mencapai seratus persen. “Kita sudah lihat alatnya, didalam sudah ada server dan komputer, settingan alatnya juga sudah siap,” ujarnya.
Edi berharap, dengan diterapkannya palang parkir otomatis di kawasan Pasar Anyar maka akan memaksimalkan pemasukan retribusi yang selama ini dinilai belum maksimal. Menurutnya, kebocoran yang terjadi selama ini akibat dari banyaknya kendaraan yang menerobos masuk Pasar Anyar dengan tidak mau membayar retribusi parkir dan mengacuhkan keberadaan petugas di lapangan.
“Kalau sekarang semuanya sudah tersistem. Laporannya juga langsung masuk ke kita. Sehari berapa motor atau mobil yang masuk ketahuan. Palang pintu menjadi pembatas. Kalau tetap menerobos kita perkarakan dengan delik pengerusakan aset ,” ujarnya.
Edi mengatakan, sebagaimana rekomendasi dari Inspektorat, pemberlakuan sistem palang parkir otomatis disemua wilayah harus cepat dilakukan. “Makanya harus kita segerakan,” ujarnya.
Menurut Edi, selain di gerbang utama Pasar Anyar, palang parkir otomatis juga akan ditempatkan di sejumlah titik di kawasan itu agar tidak ada lagi jalur tikus kendaraan yang masuk tanpa membayar retribusi parkir. “Semua akses masuk ke Pasar Anyar harus melewati palang parkir otomatis. (red)