Pemkot Tangerang Gulirkan 79 Sekolah Inklusi untuk Wujudkan Kesetaraan Pendidikan
Metrobanten, Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang resmi melaunching 79 sekolah Inklusi dalam membangun kesetaraan pendidikan mulai dari jenjang Taman Kanak – Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sekolah inklusi merupakan salah satu bentuk pemerataan dan bentuk perwujudan pendidikan tanpa diskriminasi dimana anak berkebutuhan khusus dan anak-anak pada umumnya dapat memperoleh pendidikan yang sama.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menjabarkan melalui program sekolah inklusi, seluruh anak usia belajar di Kota Tangerang baik yang normal maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bisa mendapatkan hak memperoleh pendidikan berkualitas yang sama.
“Kita bersama resmikan sekolah inklusi, jadi nantinya ABK belajar bersama dengan anak – anak lain dalam satu ruang kelas yang sama,” ucap Walikota saat launching sekolah Inklusi.
Baca juga: Peresmian Program Sekolah Inklusi, DPRD: Ini Bentuk Penyamarataan Hak Pendidikan
Launching sekolah dengan mengusung tema “Aku, Kamu dan Kita Semua-sama Sekolah Inklusi” ditujukan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya, bagi mereka anak berkebutuhan khusus (ABK).
Melalui sekolah Inklusi ini, baik anak berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan yang serupa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengungkapkan untuk tahap awal, Dindik melaunching 79 sekolah inklusi.
Diantaranya, 13 Taman Kanak-Kanak (TK), 53 Sekolah Dasar (SD) dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Namun, hingga saat ini sebenarnya sudah ada 303 ABK yang bersekolah di sekolah reguler, serta sudah aktifnya 118 guru berkompeten yang tersebar di Kota Tangerang,” ungkap Jamaluddin, usai launching sekolah Inklusi, kamis (20/5/21).
Lanjutnya, melalui program sekolah inklusi Pemkot Tangerang berharap dapat mempercepat kesuksesan program wajib belajar 12 tahun. Selain itu, meningkatkan mutu pendidikan dan menekan angka putus sekolah.
“Dindik pun akan berkoordinasi dengan Provinsi Banten dan sejumlah universitas di Kota Tangerang untuk tindak lanjut sekolah inklusi ini. Pasalnya, dengan segala kekurangan dan kelebihan, semua anak punya potensi untuk sukses. Dengan itu, mereka harus punya fasilitas pendidikan hingga SMA dan bangku perkuliahan untuk sama-sama menggapai cita-citanya,” tegas Jamaluddin.
Jamaluddin menambahkan, hingga saat ini Dindik baru masuk tahap sosialisasi dan pembukaan. Sementara, tahap pelatihan akan masuk di Juni melalui daring. Selanjutnya masuk pada tahap pendampingan di Juli dan Agustus.
“Semoga dengan ini, dapat mewujudkan kota inklusi, dengan kesetaraan pendidikan tanpa rerkecuali. Jadi tidak ada perbedaan terhadap hal sekolah, tanpa perbedaa mari bergandeng tangan demi mutu pendidikan di Kota Tangerang. Anak-anak berkebutuhan khusus juga punya andil untuk memajukan Kota Tangerang,” terangnya.
Sementara itu, para kepala sekolah dan guru pun menyambut baik kesetaraan pendidikan, melalui sekolah inklusi ini.
Baca juga: Menteri Kesehatan Tetapkan 9 Jenis Laboratorium Pemeriksaan COVID-19
Seperti yang diungkapkan Edih, Kepala SDN Cipondoh 3 yang mengaku disekolahnya sudah ada beberapa ABK, yang selama ini sudah mendapat hak kesetaraan pendidikan tersebut.
“Namun, melalui keseriusan program dari Pemkot Tangerang ini, para guru bisa mendapat pelatihan dan pengarahan khusus, untuk menangani para ABK. Sehingga, ilmu dan pembentukan para ABK bisa lebih maksimal sesuai yang dibutuhkan para ABK,” pungkasnya. (ADV)