Pembangunan Jembatan Gantung di Pedalaman Lebak Disambut Positif Warga

Pembangunan Jembatan Gantung di Pedalaman Lebak Disambut Positif Warga
Masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menyambut positif pembangunan jembatan gantung yang berlokasi di Desa Sukamulya Kecamatan Cibeber sudah rampung dan bisa dilintasi kendaraan roda dua.

 

Metrobanten, Lebak – Pembangunan jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung yang menghubungkan Kecamatan Cibeber dan Bayah di pedalaman Kabupaten Lebak dapat membuka desa terisolasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menyambut positif pembangunan jembatan gantung di Desa Sukamulya Kecamatan Cibeber yang sudah rampung dan bisa dilintasi kendaraan roda dua.

Sekertaris Desa Sukamulya Ardaya mengatakan, masyarakat setempat membutuhkan jembatan permanen sebagai akses jalan alternatif untuk mempermudah menerima pelayanan kesehatan, pendidikan, perekonomian dari pusat kota Kecamatan Cibeber dan Bayah.

Baca juga: Warga Gusuran Tol JORR II Lakukan Longmarch ke Istana Negara untuk Bertemu Presiden Jokowi

“Kami merasa terbantu jembatan gantung permanen yang dibangun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Chandra Asri Petrochemical,Tbk itu,” kata Sekertaris Desa Sukamulya Ardaya saat peresmian jembatan itu di Lebak, Rabu.

Ardaya mengakui infrastuktur Desa Sukamulya cukup buruk dan tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat karena topografinya perbukitan dan pegunungan, sedangkan apabila pembangunan infrastuktur dibebankan ke desa melalui Dana Desa (DD) hal itu tentunya pihaknya tidak mampu merealisasikannya.

“Kami sangat bersyukur adanya kepedulian PT Chandra Asri Petrochemical,Tbk yang membangun jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung melalui CSR,” katanya.

Baca juga: Penanggulangan Covid-19, Gubernur Banten Apresiasi Soliditas Polri, TNI, Pemda, dan Masyarakat

Ia menyebut desa setempat berpenduduk 900 kepala keluarga (KK) dan kategori keluarga prasejahtera 1 yang mendapatkan bantuan pemerintah sekitar 350 KK.

Penyebab meningkatnya keluarga prasejahtera 1 itu akibat buruknya infrastuktur. Hasil komoditas pertanian dan perkebunan tidak laku dijual ke pasar karena tingginya biaya transportasi.

Selain itu,  masyarakat setempat jika harus melakukan persalinan maupun sakit parah terpaksa dilarikan ke puskesmas dengan digotong menggunakan “samping”. Bahkan, dari 900 KK itu sekitar 70 persen warganya hanya tamatan Sekolah Dasar (SD).

“Kami optimistis dengan beroperasi jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung dapat meningkatkan kesejahteraan dan terbebas desa terisolir,” katanya.

Vice President of Corporate Relations and Sustainability PT Chandra Asri Petrochemical Edi Rifai mengharapkan jembatan gantung itu membuat warga setempat terbebas dari keterisoliran dan akses ekonomi menjadi lebih baik.

Begitu juga, katanya, ada kemudahan akses kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya masyarakat setempat. Kemungkinan besar, potensi jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung bisa dijadikan tempat wisata untuk swafoto, karena panorama alamnya cukup indah dengan topografi perbukitan dan pegunungan.

Pembangunan jembatan ini, kata dia, menggunakan struktur SNI dan standar PUPR, serta dikerjakan melalui kerja sama dengan masyarakat selama 90 hari.

PT Chandra Asri Petrochemical ke depan secara bertahap memprioritaskan pembangunan jembatan, bahkan tahun ini direalisasikan empat jembatan gantung dan dua di antaranya di Lebak.

“Kami minta warga dapat merawat dan memelihara jembatan itu agar bertahan lama,” katanya.

Di tempat terpisah, Kampung Relawan Arif Kirdiat mengatakan pihaknya merasa miris dengan wilayah Kabupaten Lebak yang luas dan kebutuhan masyarakat banyak.

Semestinya, kata dia, pemerintah daerah memberikan porsi lebih luas untuk pembangunan infrastuktur di daerah terisolasi, sedangkan kasus jembatan Curug Bandung hanya salah satu kasus karena masih banyak tempat di daerah lain yang kondisinya rusak berat.

Bahkan, dirinya saat ini kembali membangun jembatan di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak yang dibiayai oleh Uni Emirat Arab.

Pembangunan jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung panjang 60 meter dan lebar 1,6 meter serta kekuatan beban 400 kilogram dengan biaya antara Rp200 juta-Rp300 juta.

“Kita tentu cukup berat untuk membangun jembatan gantung di Banten saja sekitar 500 unit,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Lebak Maman Suparman mengapresiasi pembangunan jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung yang dibangun oleh CSR PT Chandra Asri Petrochemical melalui relawan kampung.

Pembangunan jembatan gantung itu tentu sebagai urat nadi perekonomian masyarakat padesaan.

Saat ini, pemerintah daerah tidak memiliki anggaran cukup jika difokuskan pembangunan jembatan, sebab Lebak memiliki 800 jembatan.

“Kami merasa bersyukur adanya CSR PT Chandra Asri Petrochemical yang membangun jembatan gantung itu dapat meningkatkan kesejahteraan warga Lebak,” katanya. (red)

Back to top button