Pastikan Menjaga Keamanan Saat Berkendara Dengan Anak
Metrobanten – Berkendara motor dengan buah hati miliki kesan mendalam baik pengendara dan anak sebagai pembonceng. Jangan lengah, keasyikan ini bisa jadi petaka sesaat.
Jadi sebagian kebiasaan masyarakat untuk menyenangkan hati anak dengan mengajaknya berjalan-jalan dengan berkendara motor.
Aktivitas ini jadi ajang menjalin keintiman yang banyak dilakukan sang ayah pada buah hati mereka. Namun jangan lengah, keterbatasan anak kecil perlu disiasati dengan baik saat berkendara jangan jadi sebuah petaka.
“Mengajak anak berkendara di sore hari atau pun pagi jadi pemandangan umum biasanya banyak dilakukan masyarakat di pemukiman. Sayangnya banyak keteledoran dilakukan,” papar Head of Safety Riding Promotion Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT. Wahana Makmur Sejati (WMS), Agus Sani.
BACA JUGA: Jelang Usia ke-51, Wahana ‘Geber’ Aksi Sosial dan Khitanan Massal
Agus memaparkan beberapa keteledoran yang sering dijumpai saat membonceng anak.
1. Mengabaikan penggunaan alat keselamatan vital yaitu helm dengan alasan hanya berjalan jalan dekat.
2. Tidak memperhatikan saat membonceng anak seperti di didepan tanpa perlindungan helm dan pakaian yang aman.
3. Mengabaikan kemampuan anak beradaptasi saat dibonceng karena masih terlalu kecil atau mengantuk.
4. Selain berjalan dekat sering juga ditemui pengendara yang membawa anak dengan rute perjalanan yang jauh seperti musim mudik lebaran.
5. Membonceng lebih dari satu anak.
“Mengabaikan beberapa kondisi diatas sangat rentan undang petaka khususnya bagi anak. Bijaksana dan selalu cari aman ketika memutuskan mengajak anak dengan motor,” jelas Agus.
Alasan diatas, Agus menjelaskan lebih lanjut bahwa memahami kemampuan anak untuk siap di bonceng adalah syarat utama sebelum memutuskan berkendara dengan anak.
BACA JUGA: Hindari Dikerjai Bengkel Tidak Resmi, Wahana Ajak Konsumen ke AHASS
Tidak peduli seberapa dekat, kondisi tidak menentu pemicu celaka wajib diantisipasi dengan perlengkapan aman berkendara. Pastikan anak tidak mengantuk saat dijalan dan usahakan anak yang dibonceng minimal telah mampu duduk dibelakang pengendara dengan baik.
“Dua hal, selain jaga keselamatan diri anak, sikap peduli pengendara nantinya akan menjadi satu pelajaran dan pengalaman bagi anak kelak saat menjadi pengendara terkait standar berkendara aman. Tetap cari aman di jalanan,” tutupnya. (*)