Ketahui Heroin dan Bahaya yang Mengancam Kesehatan Penggunanya

Ketahui Heroin dan Bahaya yang Mengancam Kesehatan Penggunanya
Para pengguna narkoba juga terancam hukuman pidata dengan penjara dan hukuman mati.

 

Metrobanten, Kesehatan – Heroin adalah salah satu jenis obat golongan narkotika. Obat yang sering kali disalahgunakan ini dapat menimbulkan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, dan menyebabkan kecanduan. Di Indonesia, heroin juga dikenal dengan sebutan putau.

Putau atau heroin umumnya tersedia dalam bentuk bubuk putih dan akan berubah menjadi cokelat kehitaman serta lengket setelah dipanaskan. Heroin terbuat dari morfin, salah satu jenis narkotika yang digunakan sebagai obat antinyeri pada penderita penyakit tertentu.

Heroin digunakan dengan cara dihirup atau dicampur dengan air dan disuntikkan menggunakan jarum. Selain itu, heroin juga dapat dikonsumsi dengan cara ditelan atau dibakar dan dihirup asapnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 tentang perubahan penggolongan narkotika, heroin termasuk ke dalam narkotika golongan I. Ini artinya heroin hanya dapat digunakan untuk kepentingan riset atau pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi.

Para pengguna akan terjerat hukum dengan Pasal 112 ayat (1) UU Narkotika menyebutkan setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar.

Efek yang Ditimbulkan oleh Heroin pada Tubuh

Pada abad ke-19, heroin umum digunakan sebagai obat batuk. Namun, setelah bertahun-tahun digunakan sebagai obat, heroin kemudian diketahui dapat menimbulkan adiksi atau efek ketergantungan.

Ketika dikonsumsi, heroin akan masuk ke aliran darah dan terbawa darah menuju otak. Setelah bekerja di otak, obat terlarang ini akan menimbulkan efek senang (euforia), yang diikuti rasa tenang dan mengantuk.

Efek yang dicari oleh pengguna heroin adalah euforia. Euforia digambarkan sebagai perasaan senang berlebihan atau kepuasan ekstrem yang tidak normal. Selain itu, heroin juga dapat menimbulkan efek antinyeri dan berbagai efek samping lain berikut ini:

  • Mulut kering
  • Kulit terasa hangat, terkadang disertai rasa gatal
  • Tangan dan kaki terasa berat
  • Mual dan muntah
  • Sulit berpikir dan konsentrasi
  • Penurunan kesadaran

Jika digunakan dalam jangka panjang, heroin dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti:

  • Gangguan mental, misalnya kecanduan heroin, gangguan cemas, halusinasi, dan depresi
  • Insomnia atau susah tidur
  • Kerusakan pembuluh darah akibat penggunaan jarum suntik berulang kali
  • Abses atau infeksi di lokasi suntikan
  • Disfungsi seksual
  • Siklus haid tidak teratur

Selain itu, penggunaan heroin, terutama dalam bentuk suntikan, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit yang ditularkan melalui darah, misalnya HIV dan hepatitis.

Seperti apa gejala sakau narkoba heroin?

Gejala putus heroin bervariasi, tergantung seberapa banyak dan sering penggunaan obat tersebut, juga seberapa banyak struktur kimia otak yang telah rusak. Bagi pengguna baru yang hanya mengonsumsi narkoba heroin dalam dosis kecil, gejala putus obat dapat lebih ringan dan tidak bertahan lama.

Gejala emosional  yang terjadi saat sakau heroin

  • Sulit fokus
  • Gelisah
  • Keresahan dan ketegangan
  • Depresi
  • Kecemasan
  • Gangguan tidur
  • Sulit merasa bahagia
  • Ngidam heroin

Gejala fisik yang terjadi saat sakau heroin

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Hidung berair
  • Mata berair
  • Berkeringat
  • Panas dingin
  • Sering menguap
  • Nyeri otot dan tulang
  • Tremor
  • Merinding (bulu kuduk berdiri)
  • Kelelahan
  • Tekanan darah tinggi
  • Jantung berdetak cepat
  • Kejang otot
  • Sistem pernapasan rusak

Heroin adalah opioid yang berdampak cepat saat terserap dan juga cepat meninggalkan tubuh. Gejala putus heroin dimulai dalam 6-12 jam setelah dosis terakhir, memuncak dalam 2-3 hari, dan bisa bertahan hingga 5-10 hari.

Putus heroin umumnya tidak dianggap situasi mengancam jiwa. Namun, beberapa gejala medis dan psikologis memiliki komplikasi yang mungkin mengancam jiwa. Depresi yang diidap mantan pengguna heroin bisa menuntunnya pada perilaku dan kecenderungan bunuh diri, jika tidak dengan cepat ditangani.

Cara mengobati sakau heroin

Heroin tidak boleh diputus mendadak tanpa pengawasan dokter atau tenaga medis profesional lainnya, yang bisa menggunakan beberapa metode untuk mengelola efek samping dari sakau dan menjaga pasien tersebut tetap aman.

Pasien rehabilitasi akan menerima perawatan detoksifikasi medis dan terapi intensif.

Adiksi dan Berbagai Bahaya Heroin Lainnya

Heroin adalah salah satu jenis narkotika yang sangat berpotensi menimbulkan efek ketergantungan atau adiksi. Jika disalahgunakan, heroin berpotensi membuat penggunanya kecanduan. Efek candu heroin bahkan 2–3 kali lebih kuat daripada morfin.

Seseorang yang sudah mengalami kecanduan heroin, lalu berhenti menggunakannya secara tiba-tiba, bisa mengalami gejala putus obat (withdrawal). Kondisi ini disebut juga sebagai sakau.

Ketika sedang sakau, orang yang mengalami adiksi terhadap heroin dapat merasakan berbagai gejala, seperti gelisah dan cemas, tubuh terasa sakit, susah tidur, serta gemetaran.

Selain itu, pemakaian heroin dalam jangka panjang juga bisa menimbulkan efek toleransi. Ini artinya untuk mendapatkan efek yang diinginkan, pengguna heroin perlu menggunakan obat tersebut dengan dosis lebih tinggi. Hal ini berpotensi menyebabkan pecandu heroin mengalami overdosis.

Jika tidak segera diberikan pertolongan, orang yang mengalami overdosis bisa mengalami gagal napas, koma, kejang, atau bahkan meninggal dunia.

Melihat banyaknya bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan heroin, sudah selayaknya untuk menjauhi jenis narkotika ini. Tak hanya dapat merugikan kesehatan, heroin juga bisa membuat penggunanya berurusan dengan pihak berwajib.

Oleh karena itu, agar senantiasa terhindar dari bahayanya, hindari penggunaan heroin atau narkoba jenis apa pun. Apabila Anda memiliki kerabat atau sedang bermasalah dengan penggunaan heroin, janganlah segan untuk meminta bantuan dokter agar kondisi yang dialami dapat segera ditangani. (arsa)

Back to top button