Indonesia Jadi Eksportir Utama Kopi Robusta di Mesir

Indonesia Jadi Eksportir Utama Kopi Robusta di Mesir
Indonesia Jadi Eksportir Utama Kopi Robusta di Mesir. (foto: Antara)

Metrobanten – Indonesia semakin mengukuhkan posisi sebagai negara asal impor kopi robusta di Mesir.

Hal ini terlihat dari ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada 2024 yang mencapai 40,018 metrik kubik dengan nilai total transaksi 135,51 juta USD atau setara dengan Rp2,22 triliun. Nilai ini naik  signifikan  sebesar  45,77  persen  dibanding  2023. 

Capaian  tersebut  menempatkan  Indonesia  di posisi pertama pengekspor kopi terbesar ke pasar Mesir, sekaligus mengungguli negara pesaingnya, yaitu Vietnam, Brazil, India, dan Ethopia.

Hal tersebut disampaikan Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, dalam Malam Apresiasi Trader Kopi Mesir yang diselenggarakan CEO Giza Food (Shaheen Coffee), Ahmad Shaheen, di Kairo, Mesir, (12/2).

Pada kesempatan tersebut Dubes Lutfi didampingi oleh Atase Perdagangan Kairo M. Syahran Bhakti; dan Koordinator Fungsi Ekonomi Abdul Gafur.

“Mesir cukup banyak melakukan importasi kopi dari negara-negara penghasil kopi terbaik dunia dan Indonesia sukses tercatat sebagai negara asal kopi impor terbanyak di Mesir.  Atas prestasi ini, kami bangga dan menyampaikan apresiasi juga kepada Shaheen Coffee yang berkomitmen akan mengimpor kopi Indonesia dengan total nilai transaksi USD 5 juta pada 2025.  Angka ini mempertegas dominasi kopi Indonesia di pasar Mesir,” ungkap Dubes Lutfi.

Menurut Dubes Lutfi, kesuksesan Shaneen Coffee selama lebih dari delapan dekade adalah melaluilayanan prima bagi pelanggan  dan mempelajari  preferensi  rasa  para  pecinta kopi  di seluruh Mesir. Selain  itu  Shaheen  Coffee  terus  berinvestasi dalam teknologi  baru untuk  menciptakan  proses  yang terbaik,  daripemanggangan,  penggilingan, hingga pengemasan.

“Kami berharap  dengan  kian suksesnya Shaheen Cofffee turut menyumbang peningkatan volume  impor  biji kopi  robusta Indonesiadi Mesir,” kata Dubes Lutfi.

Dubes Lutfi merinci lebih jauh, pada 2024, Indonesia mengekspor kopi ke Mesir sebanyak 40,018 MT atau yang terbanyak dari seluruh negara pesaing Indonesia yang masuk ke pasar Mesir, di antaranya Vietnam sebanyak 17,018 MT, Brasil 8,465 MT, India 6,559 MT, dan peringkat kelima diraih Ethopia sebanyak 5,093 MT. Rasa bangga juga diungkapkan   Atdag   Syahran pada kesempatan tersebut.  

Menurutnya, kesuksesan  ini  didorong pula  oleh  kontribusi  para  eksportir  kopi  Indonesia,  yaitu  pelaku  usaha dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), di antaranya seperti PT Surya Jaya Nawasena, Koperasi Gunung Luhur Berkah, PT Asal Jaya, PT Taman Delta dan PT Golden Coffee.

“Pelaku UMKM eksportir kopi ke Mesir perlu terus didukung untuk menyukseskan program Kementerian Perdagangan  yaitu  UMKM  Berani  Inovasi Siap  Adaptasi  (SIAP)  Ekspor.  Tingginya  minat  para importir  Mesir  terhadap  kopi  Indonesia diharapkan  dapat  memotivasi  UMKM  lain  untuk  terus  meningkatkan daya saingekspor,” ujar Syahran.

Pada  kesempatan  yang  sama,  Ahmad  Shaheen  juga  membagikan  rahasia  kesuksesan  Shaneen Coffee yang menyumbang peningkatan volume impor biji kopi robusta Indonesia di Mesir, yaitu melalui  layanan  prima  bagi  pelanggan dan mempelajari  preferensi  rasa  para  pecinta  kopi  di seluruh  Mesir.  

Selain   itu  Shaheen Coffee terus berinvestasi  dalam  teknologi baru untuk menciptakan  proses  yang  terbaik, dari pemanggangan, penggilingan,  hingga  pengemasan.

Shaheen Coffee Co didirikan pada 1937 dan dalam 10 tahun terakhir telah mengimpor kopi-kopi terbaik dari seluruh dunia dengan jumlah terbesar dari Indonesia, disusul oleh India, Turki, dan Ethiopia.Lebih  lanjut  Syahran  menekankan, agar pelaku ekspor  yang membidik  pasar Mesir terlebih dahulu  melakukan  registrasi  perusahaan  di aplikasi Cargo X (www.cargox.io) yang  dikelola  dan diwajibkan  oleh  pemerintah  Mesir.

 Aplikasi  ini  memudahkan proses verifikasi dokumen oleh Pemerintah Mesir yang sepenuhnya  dilakukan secara digital.

Pelaku  ekspor  impor  cukup mengunggah dokumen yang diperlukan ke aplikasi tersebut, sehingga membantu para eksportir dan  importir  melakukan  transaksi  dagang,  dari  pengawasan  hingga  perizinan  barang  masuk.

“Terkait  penggunaan Cargo X  lebih lanjut dan gambaran pasar Mesir secara umum, kami tim Atdag Kairo siap memberikan informasi yang dibutuhkan,” tutup Syahran. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button