Gubernur Banten Pastikan Vaksinasi Diberikan Secara Gratis Kepada Masyarakat

Metrobanten, Serang – Provinsi Banten akan mendapatkan 8.131.798 vaksin Covid-19 pada Desember mendatang dari pemerintah.
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menyatakan, kepala daerah harus menjaga kondusivitas vaksinasi Covid-19 di daerahnya. “Vaksinasi Covid-19 harus diatur agar tidak terjadi keributan” tegas Gubernur.
Sementara itu Mendagri Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah untuk proaktif dalam mempersiapkan dan mensosialisasikan program vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi. Program vaksinasi sendiriakan dilakukan secara bertahap, mulai pekan depan.
Baca juga: Memasuki PSBB Jawa-Bali, Pemkot Tangerang Siapkan Beberapa Instrumen
Selanjutnya Wahidin Halim menjabarkan, tahap pertama, 63.536 vaksin akan diberikan kepada para pejuang garda terdepan Covid-19, yakni tenaga kesehatan, Satpol PP, dan TNI/Polri, pada Desember mendatang.
Tahap kedua, vaksin akan diberikan kepada pegawai pemerintah daerah dan anggota legislatif.
Kemudian, tahap ketiga vaksin diberikan juga kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perangkat daerah di kecamatan, kelurahan/desa, hingga RT/RW.
Selain itu, tenaga pendidik dari tingkat PAUD hingga universitas akan diberikan sebelum kepada masyarakat.
Baca juga: Jelang PSBB Jawa-Bali, Bupati Tangerang Gelar Rakor COVID-19
Gubernur Banten Wahidin Halim memastikan bahwa vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara gratis. Sebab, 8,1 juta vaksin merupakan kuota yang diberikan pemerintah pusat untuk Banten.
“Vaksin kan gratis dari (pemerintah) pusat 8 juta,” kata Wahidin Halim kepada wartawan seusai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Banten. Selasa (27/10/2020).
WH tidak memaksa masyarakat untuk wajib divaksin. Namun, jangan menyalahkan pemerintah jika terpapar virus corona.
“Warga yang tidak mau ya enggak apa-apa, kalau kena (Covid-19) jangan salahin pemerintah,” tegasnya.
Sebelum adanya vaksin, Pemprov Banten masih terus berupaya mengendalikan dan menekan kasus Covid-19. Hasilnya, kata Wahidin, kini delapan kabupaten/kota se-Provinsi Banten sudah berada di zona oranye.
Per tanggal 26 Oktober 2020, Kota Tangerang Selatan keluar dari zona merah.
“Pertama, masyarakat sudah semakin sadar; kedua, penanganan kita cepat; ketiga, swab test sudah sesuai standar WHO, penanganan rumah sakit cepat, tracing cepat, tracking cepat,” ujar Wahidin.
Meski semua daerah sudah berada di zona oranye, Wahidin meminta kepada gugus tugas kabupaten/kota agar terus berupaya hingga masuk zona kuning dan hijau.
“(Pelonggaran) nanti dulu, sementara ini kita sampai ke zona yang lebih bagus,” tandasnya. (red)