Banten Dapat Jatah 8,1 Juta Vaksin COVID-19 Pada Bulan Desember
Metrobanten, Serang – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti menyebutkan, Banten akan mendapatkan 8.131.798 vaksin Covid-19 yang pada rencananya akan disalurkan secara bertahap pada bulan Desember mendatang.
Ati mengatakan, sasaran utama pada tahap pertama vaksin pada Desember mendatang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, TNI, Polri dan Satpol PP.
“Dari hasil sosialisasi dari Kemenkes kepada seluruh kepala dinkes provinsi se-Indonesia bahwa vaksin untuk Banten sendiri rencana akan mendapat sasaran untuk jumlah 8.131.798,” ujar Ati saat diskusi secara daring melalui zoom, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Kaum Milenial Banyak Mengalami Kesehatan Perilaku, Depresi dan Hiperaktif
Dijelaskan Ati, pendistribusian vaksin dilakukan secara bertahap. Tahap pertama ditargetkan untuk 63.536 sasaran utama, yakni tenaga kesehatan, Satpol PP, TNI/Polri pada bulan Desember mendatang.
Untuk tenaga kesehatan dialokasikan sebanyak 45.829 vaksin, kemudian untuk petugas Satpol PP, TNI dan Polri se-Banten sebanyak 17.088 vaksin.
Baca juga: Pemkot Tangsel Sambut Baik Status Clearance Perum Batan Indah
“Kami prioritaskan tenaga kesehatan kemudian Satpol PP, TNI/Polri yang berada di garda terdepan. Bukan di perkantoran tapi di lapangan,” ujar Ati.
Tahap selanjutnya yang menjadi prioritas diberi vaksin secara gratis yakni pegawai pemerintah daerah dan legislatif. Kemudian vaksin diberikan juga kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perangkat daerah di kecamatan, kelurahan/desa, dan RT/RW.
“Selanjutnya diberikan kepada tenaga pendidik dari mulai PAUD hingga dan univeristas,” kata Ati.
Tahapan selanjutnya, vaksin akan di berikan kepada penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. “Dan, selanjutnya barulah yang terakhir masyarakat. Namun masyarakat di sini usia dari 18 sampai dengan 59 tahun,” ungkap Ati.
Untuk masyarakat di atas 60 tahun dan di bawah 18 tahun akan diberi vaksin khusus. “Karena tentunya kita tahu bahwa untuk usia 60 tahun dibutuhkan komposisi yang aman untuk usia di atas 60 tahun. Usia 18 tahun juga vaksinnya belum ada,” tandas Ati. (red)