Pemprov Banten Berikan Bantuan Pendidikan Perlengkapan Sekolah
Metrobanten – Pemerintah Provinsi Banten menyalurkan bantuan pendidikan berupa perlengkapan sekolah kepada anak-anak dari keluarga pramukantor (office boy/OB), Satpam, pengemudi dan petugas kebersihan Masjid Raya Al Bantani Pemerintah Provinsi Banten.
Bantuan itu merupakan salah satu upaya pemenuhan hak terhadap anak-anak yang bisa dijadikan motivasi dalam melakukan proses pembelajaran.
“Pemberian bantuan ini kita lakukan setiap tahun, namun kita berikan secara bergulir kepada para penerima. Dan tahun ini kita berikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang mana para orang tuanya memiliki peran penting bagi Provinsi Banten,” ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Banten saat sambutannya disampaikan oleh Kepala DP3AKB Sitti Ma’ani Nina ketika membuka acara pemberian Bantuan di Ruang Rapat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten, Kelurahan Cilaku Kota serang, Kamis (13/07/2023).
Nina menyampaikan, pemberian Bantuan yang diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten ini diberikan kepada 220 peserta tingkat SD, SMP dan SMA/SMK. Ia berharap, bantuan ini bisa memberikan motivasi agar anak-anak bisa terus mengembangkan kemampuan yang dipelajari tidak hanya di sekolah namun juga di rumah masing-masing.
BACA JUGA: Bupati Serang Apresiasi Konsep Pemberdayaan di Padarincang
“Walaupun bentuk bantuan ini berupa tas, tempat makan. Saya harap mereka bisa memiliki semangat belajar yang terus bertambah. Dan apa yang mereka pelajari bisa mereka pelajari bisa mereka praktikan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, selain bantuan Pendidikan Nina menyatakan Provinsi Banten juga memiliki Program sosial lain yang bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP). Program sosial tersebut diantaranya penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Dalam pelaksanaan program penanganan stunting, Nina menjelaskan Pemprov Banten melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten selalu memberikan bantuan khusus anak stunting selama 3 bulan bertutut-turut.
Dimana, bantuan yang diberikan itu akan terus dimonitor sampai keluarga yang beresiko stunting ini bisa terlepas dari stunting.
“Setelah bantuan yang kita berikan selama 3 bulan selesai kita akan pantau progresnya dengan mengevaluasi apakah keluarga beresiko stunting ini keadaannya sudah membaik atau belum,” jelasnya.
Sementara itu, dalam penanganan kemiskinan ekstrem, Nina menyampaikan terdapat 150 UMKM binaan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten yang terus dimaksimalkan produksinya. Dimana pembinaan UMKM ini, terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan produk yang berkualitas bagi masyarakat.
“Sementara itu dalam penanganan kemiskinan ekstrem kita memiliki 150 UMKM yg terus kita bina. Dimana dari packaging, branding sama-sama kita pelajari bersama dengan berbagai pihak,” jelasnya.
BACA JUGA: Al Muktabar Resmi Membentuk Tim KDEKS Provinsi Banten
Dalam kesempatan yang sama, ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten Ny. Tuchfah Tranggono menyampaikan, bantuan pendidikan ini merupakan pelaksanaan kebijakan terkait sekolah gratis yang telah diberlakukan di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.
Ia mengungkapkan, dengan bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas anak-anak dalam mengikuti proses pembelajaran.
“Tadi kita sampaikan selain support dari kebijakan sekolah gratis. Bantuan ini juga diharapkan mampu menjaga semangat anak untuk terus ikut belajar,” jelasnya.
Dengan begitu, bantuan yang diberikan mampu bermanfaat bagi anak dan orang tua. Terutama dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi baik oleh anak-anak itu sendiri ataupun para orang tua.
“Tidak hanya memberikan motivasi, bantuan ini juga tentu diberikan sebagai upaya mengatasi permasalahan bagi anak dan orang tua. Dengan adanya bantuan ini tidak hanya anak yang senang tetapi orang tua pun senang,” ungkapnya.
Dengan begitu, manfaat dari penyaluran bantuan ini dapat dirasakan melalui mudahnya mengatasi permasalahan yang dihadapi. Baik oleh anak-anak itu sendiri ataupun para orang tua.
“Tidak hanya memberikan motivasi, bantuan ini juga tentu diberikan sebagai upaya mengatasi permasalahan bagi anak dan orang tua. Dengan adanya bantuan ini tidak hanya anak yang senang tetapi orang tua pun senang,” pungkasnya. (hms)