Sering Party, Ketahui Kadar Alkohol di Dalam Berbagai Jenis Minuman Keras

Sering Party, Ketahui Kadar Alkohol di Dalam Berbagai Jenis Minuman Keras
Alkohol yang dikonsumsi sebaiknya tidak lebih dari 14 unit (sekitar 140 mililiter kadar alkohol murni) per minggu.

 

Metrobanten, Gaya Hidup – Mengonsumsi ‘miras’ (minuman keras atau beralkohol) bukanlah tanpa risiko, apalagi jika sering dan secara berlebihan hingga mabuk. Simak berbagai masalah kesehatan yang bisa muncul akibat sering mabuk miras.

Di Indonesia, orang dewasa berumur 21 tahun memang diperbolehkan mengonsumsi minuman beralkohol. Ada banyak jenis minuman beralkohol, dengan kadar alkohol yang berbeda-beda. Namun secara umum, alkohol yang dikonsumsi sebaiknya tidak lebih dari 14 unit (sekitar 140 mililiter kadar alkohol murni) per minggu.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, miras dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan kehilangan kendali diri, sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Sedangkan jika diminum terus-menerus dalam jangka waktu lama, miras dapat mengakibatkan berbagai penyakit kronis, bahkan kematian.

Baca juga: 5 Mobil Sport Cristiano Ronaldo, Bugatti La Voiture Sentuh Rp161 Miliar

Pernah dengar jenis minuman keras yang sangat memabukkan atau tidak terlalu memabukkan? Kedua kondisi tersebut pada dasarnya ditentukan oleh kadar alkohol di dalam minuman itu. 

Jika persentase alkohol dalam minuman keras hanya sedikit dan dikonsumsi dalam batas wajar, kemungkinan untuk tak sadarkan diri akan kecil. 

Begitu pula sebaliknya. Jika persentase alkoholnya tinggi, potensi untuk tipsy (tanda-tanda alkohol mulai berpengaruh), excitement (pandangan mulai kabur atau mengantuk), dan confusion (bingung), bahkan tak sadarkan diri, akan lebih besar! 

Jenis alkohol yang bisa dikonsumsi manusia adalah etanol. Jenis yang satu itu diproduksi melalui fermentasi ragi, gula, dan pati. Jenis lainnya, yaitu metanol, isopropanol, sangat beracun untuk tubuh. 

Baca juga: Haji Bolot Punya Kekayaan Berlimpah, Memiliki 142 Kontrakan, 30 Rumah dan 13 Mobil

Meski etanol lebih aman, mengonsumsi minuman beralkohol tetap tidak direkomendasikan secara medis karena bisa merusak organ liver, otak, dan saraf pusat dalam jangka panjang. 

Berikut adalah detail persentase kadar alkohol dari masing-masing minuman keras. 

1. Bir

Dari sekian banyak minuman beralkohol, bir adalah jenis yang paling populer. Bahkan, mengutip dari Alcohol Rehab, bir merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air putih dan teh. 

Minuman ini disinyalir sebagai minuman keras tertua dalam sejarah. Kadar alkohol bir sekitar 2-8 persen saja. 

2. Wine

Selain bir, jenis minuman keras populer lainnya adalah wine alias anggur fermentasi. 

Kadar alkohol anggur merah (red wine), putih (white wine), atau anggur bersoda (champagne) berkisar antara 10-20 persen. 

3. Sake dan Soju

Sake, minuman asal Jepang yang terbuat dari fermentasi beras ini memiliki kadar alkohol sebesar 16 persen. 

Jenis minuman keras yang satu ini sering diminum oleh masyarakat Negeri Sakura saat musim dingin. 

Dibandingkan sake, kadar alkohol dari soju ditemukan lebih tinggi. Soju adalah minuman keras asal Korea Selatan yang memiliki konsentrasi alkohol sebesar 20-40 persen. 

4. Brandy dan Gin

Brandy adalah minuman yang terbuat dari anggur suling. Kadar alkohol dalam minuman keras ini sekitar 35-60 persen. 

Kadar tersebut hampir sama dengan minuman gin. Minuman yang terbuat dari buah juniper berry itu memiliki kadar alkohol sebesar 35-55 persen. 

5. Vodka dan Tequila

Jenis minuman keras seperti vodka terbuat dari biji-bijian dan kentang yang difermentasi. Vodka memiliki kadar alkohol sebanyak 40 persen. 

Tequila, minuman keras dari tanaman agave Meksiko, juga punya konsentrasi alkohol yang sama dengan vodka. 

6. Wiski dan Rum

Wiski adalah minuman keras yang terbuat dari biji-bijian yang difermentasi. Kadar alkoholnya berkisar 40 – 50 persen. 

Sementara rum, minuman ini terbuat dari tebu atau molase yang difermentasi, Minuman rum punya konsentrasi alkohol yang tidak jauh berbeda dari wiski. 

Rum termasuk minuman keras yang paling sering dicampurkan ke dalam hidangan penutup (dessert). 

7. Absinth dan Everclear

Absinth terbuat dari berbagai macam daun dan tumbuhan. Minuman keras ini kerap dianggap sebagai halusinogen atau pemicu seseorang berhalusinasi. 

Meski kadar alkoholnya tinggi, yakni 40-90 persen, belum ada bukti penelitian yang menyatakan bahwa absinth adalah halusinogen. 

Tak cuma absintheverclear juga merupakan minuman keras berbahan dasar biji-bijian yang punya konsentrasi alkohol tinggi, yakni sebesar 60-95 persen.

Dari sekian banyak jenis minuman keras, dr. Devia Irine Putri berpendapat bahwa red wine masih lebih baik dibandingkan minuman beralkohol lainnya. 

Red wine masih mengandung antioksidan. Kendati begitu. ada batasan minum per hari yang mesti dipatuhi. Misalnya, Anda mau minum bir dengan kadar alkohol 5 persen, itu batasannya 350 ml.” 

“Untuk bir yang kadar alkoholnya 7 persen, itu batasannya 235 ml. Batasan minum wine dalam sehari, yakni 150 ml. Untuk yang alkoholnya tinggi seperti vodka dan sejenisnya, hanya boleh 45 ml sehari,” sarannya. 

Bahaya Penyakit akibat Sering Mabuk Miras

Berikut adalah penyakit-penyakit yang bisa muncul akibat sering mabuk miras dalam jangka panjang:

  • Penyakit hati
    Ketika dikonsumsi, alkohol akan terserap ke dalam aliran darah, kemudian terkumpul di hati untuk dipecah dan dinetralkan agar dapat dibuang dari tubuh. Hanya saja, kemampuan hati dalam memproses alkohol sangat terbatas. Jika alkohol yang diminum lebih banyak dari yang bisa diolah oleh hati, maka kadar alkohol dalam darah akan meningkat. Jika terus menerus terjadi, organ hati akan mengalami gangguan, mulai dari perlemakan hati, hepatitis, sirosis, hingga kanker hati.
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
    Akibat lainnya dari sering mabuk adalah gangguan detak jantung, peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, pembesaran jantung, serta meningkatnya risiko terkena stroke dan penyakit jantung.
  • Kanker
    Semakin sering Anda minum alkohol, semakin besar pula risiko Anda terkena kanker dan meninggal akibat penyakit tersebut. Selain kanker hati, jenis kanker lain yang juga dapat terjadi akibat sering mabuk adalah kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker esofagus, kanker usus besar, bahkan kanker payudara.
  • Gangguan otak dan saraf
    Terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan gangguan pada otak. Menurut penelitian, sering mabuk dapat membuat otak menyusut atau mengecil. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar pula penyusutannya. Selain itu, terlalu banyak minum alkohol juga dapat menurunkan kemampuan berpikir dan melemahkan daya ingat, serta membuat refleks dan koordinasi gerakan tubuh terganggu.
  • Depresi
    Sebagian orang menganggap bahwa mabuk dapat membantu mengatasi depresi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Mengonsumsi minuman keras secara berlebihan justru dapat menyebabkan atau memperberat depresi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mabuk memiliki risiko lebih tinggi untuk bunuh diri dan mengalami gangguan kecemasan.

    Kenapa bisa begitu? Ketika Anda minum miras terlalu banyak, fungsi zat kimia otak yang mengatur mood akan terganggu, sehingga muncul gejala depresi.
  • Kecanduan alkohol
    Sering mengonsumsi miras hingga mabuk juga dapat menyebabkan kecanduan. Meskipun menyadari bahaya alkohol, orang yang kecanduan akan terus-menerus mengonsumsi minuman beralkohol dan sulit untuk berhenti. Pada akhirnya, kebiasaan tersebut akan berdampak pada kesehatan maupun kehidupan sosialnya.

Waspadai konsumsi minuman keras hingga mabuk. Jika Anda kecanduan alkohol dan sulit untuk menghentikannya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan konseling dan pengobatan untuk membantu Anda lepas dari kecanduan alkohol serta dampak buruknya. (arsa)

Back to top button