Modus Eksploitasi Seksual, Bareskrim Polri Grebek Karaoke Eksekutif Venesia BSD Tangsel
Metrobanten, Tangsel – Karaoke Eksekutif Venesia BSD yang berlokasi di Serpong Sub District, Kawasan BSD, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) digerebek Tim dari Bareskrim Polri, Rabu malam, 19 Agustus 2020.
Sebanyak 47 wanita diamankan dalam penggerebekan tempat karaoke dan SPA, Venesia BSD Karaoke di kawasan BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (19/8/2020). Puluhan wanita tersebut diamankan lantaran menyediakan jasa prostitusi.
Dikutip dari JPNN.com, Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Ferdy Sambo mengatakan, penggerebekan dilakukan karena polisi menduga telah terjadi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus eksploitasi seksual pada masa pandemi COVID-19.
Baca juga: Polda Banten Musnahkan Barang Bukti 303Kg Ganja Kering
“Venesia BSD Karaoke Executive telah beroperasi sejak awal Juni 2020 sampai sekarang. Di sana juga menyediakan perempuan untuk dapat berhubungan badan dengan tarif Rp 1.100.000 hingga Rp 1.300.000 per voucher dikali tiga,” kata Ferdy kepada wartawan, Kamis, 20 Agustus 2020.
Dalam penggerebekan tersebut, Ferdy yang turun langsung memimpin penggerebekan, menemukan sejumlah barang bukti yang mengindikasikan praktik prostitusi.
Baca juga: Kepala Imigrasi Jakut di Periksa Bareskrim Terkait Pencabutan Red Notice Djoko Tjandra
“Venesia BSD Karaoke Executive menyediakan perempuan untuk dapat berhubungan badan,” ujar Kadiv Humas Polri Polri Irjen Pol Argo Yuwono kepada wartawan, Kamis (20/8/2020).
Argo mengungkapkan dipatok dengan tarif mulai dari Rp 1,1 juta hingga Rp 1,3 juta per voucher. Adapun para wanita ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Perempuan yang bekerja di Venesia BSD karaoke berasal dari Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur sebanyak 47 orang,” ungkapnya.
Dalam penggerebekan tersebut polisi juga menangkap 13 orang lain mulai dari manager hingga mucikari.
“Mengamankan 13 orang yaitu empat orang sebagai papi mucikari, tiga orang mami mucikari, tiga kasir, satu supervisor, satu manager operasioanal, (dan) satu general manager,” tambahnya.
Saat ini para perempuan tersebut hingga mucikari telah dibawa ke Bareskrim untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes Covid-19. (red)