Wan Syaikhon atau Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar Dikenal Sebagai Wali Majdub Suka Nyeleneh

Wan Syaikhon atau Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar Dikenal Sebagai Wali Majdub Suka Nyeleneh
Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar

 

Metrobanten, Hikmah – AI Qur’an menjelaskan Waliallah memiliki arti orang yang beriman dan bertakwa. Allah juga telah menyebutkan ciri para wali-Nya dalam firmannya,

“Ingatlah, sesungguhnya para wali-wali Allah Mereka tidak merasa takut dan tidak pula merasa sedih. Yaitu orang-orang yang beriman lagi bertaqwa” (Yunus: 62-63).

Wan Syaikhon atau Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar merupakan seorang ulama min Auliyaillah yang Majdub.

KeIakuan yang sering diperlihatkannya memang aneh-aneh dan ganjil. Seringkali di luar kebiasaan manusia (khoriqul ‘adah) bagi pandangan mata awam

Untuk diketahui, wali Majdub merupakan salah satu tingkatan wali yang memiliki sifat Jadzb.

Waliyullah yang satu ini memang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia, terutama Jakarta.

Beliau memiliki nama lengkap Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar.  Namun juga sering dikenal dengan nama Wan Sehan. Tingkah lakunya sulit ditebak, tidak seperti biasanya para ulama dan habaib.

Istilah Jadzb ini mungkin bagi sebagian orang awam yang belum mengetahui dunia atau ilmu tasawuf masihlah sangat asing terdengar.

Sifat Jadzb dalam kehidupan sehari-hari boleh dikatakan sifat yang nyeleneh yang terkadang cenderung seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.

Wan Syaikhon atau Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar

Habib Syaikhon merupakan seorang ulama min Auliyaillah yang Majdzub. KeIakuan yang sering diperlihatkannya memang aneh-aneh dan ganjil. Seringkali di luar kebiasaan manusia (khoriqul ‘adah) bagi pandangan mata awam.

Salah satunya ketika Habib Syaikhon menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada saat Mahalul qiyam sedang berlangsung.

Habib Syaikhon hanya duduk dan nampak asyik makan. Ia mengacak-acak hidangan yang ada di hadapannya. Para jamaah yang mengerti dan memahami beliau tentu mendiamkannya saja dan tak ada yang menegurnya.

Yang lebih mengherankan lagi, sewaktu adzan magrib berkumandang, Habib Syaikhon membawa gitar dan teriak-teriak tepat di depan musala. Ini dilakukannya pada saat jamaah akan melangsungkan salat maghrib.

Wan Syaikhon saat ditemui Habib Luthfi bin Yahya

Kelakuannya membuat marah sang Marbot Musala. Dengan lantang sang Marbot mencaci-maki Habib Syaikhon habis-habisan.

Akan tetapi Habib Syaikhon malah menjepit leher Marbot tersebut dan dibenamkan ke dalam ketiaknya. Tiba-tiba marbot tersebut menangis sambil mengatakan, “Saya lihat Mekkah. Saya lihat Ka’bah.” Sang Marbot pun kemudian meminta maaf.

Kekasih atau waliyullah yang satu ini memang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia, terutama Jakarta. Dia memiliki nama lengkap Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar.

Namun juga sering dikenal dengan nama Wan Sehan. Tingkah lakunya sulit ditebak, tidak seperti biasanya para ulama dan habaib.

Habib Syaikhon sangat susah dicari, karena sering berpindah-pindah tempat dengan cepat. Bahkan Habib Umar bin Hafidz (ulama Yaman) terkadang di sela asyiknya mengajar santri di Tarim Yaman sering berkata. “Kita kedatangan seorang Waliyullah Wan Syaikhon, tapi tidak terlihat oleh para jama’ah.”

Ada beberapa karomah Habib Syaikhon, inilah di antaranya:

Beli mobil Toyota Fortuner pakai daun

Salah satu cerita tentang hal unik dari Wan Sehan dikisahkan oleh Ustaz Jaka Tingkir.

Pernah suatu hari Wan Sehan menghadiri acara Maulid Nabi di masjid Nurussalam di samping rumah Ustaz Jaka Tingkir.

Selesai acara, Ustaz Jaka Tingkir dipanggil oleh Wan sehan diminta untuk mengambil daun dan memasukkannya ke dalam koper.

Oleh Wan Sehan, Ustaz Jaka Tingkir kemudian disuruh untuk membeli mobil Toyota Fortuner berwarna putih menggunakan daun dalam koper tersebut.

Hal itu tentu membuat Ustaz Jaka Tingkir heran dan bertanya-tanya, membeli mobil baru pakai daun?

Meski begitu Ustaz Jaka Tingkir akhirnya tetap berangkat ke dealer untuk membeli mobil yang diminta Wan Sehan dengan membawa koper berisi daun tersebut,

Namun siapa menyangka, sesampainya di dealer Ustaz Jaka Tingkir tercengah dengan isi dalam koper.

Bagaimana tidak, koper yang tadinya berisi daun itu tiba-tiba isinya sudah berubah menjadi penuh dengan uang.

Ustaz Jaka Tingkir akhirnya membeli mobil itu dan membawanya pulang ke hadapan Wan Sehan.

Wan Sehan pun lantas mencorat-coret mobil barunya itu dengan pilox warna-warni.

Orang-orang meyakini ada hikmah di balik tindakan Wan Sehan itu. Di antaranya agar menghilangkan rasa bangga akan duniawi.

Wan Sehan juga beberapa kali diketahui mencorat-coret mobil milik orang lain, di mana pemilik mobil justru senang dengan hal itu.

Tidak hanya itu, Cucu Wan Sehan menceritan pada suatu hari saat Wan Sehan mau berangkat pergi, ia mengatakan mobilnya tidak ada bensinya karena kehabisan, Wan Sehan meminta cucunya untuk mengambil sebuah ember dan mengisi ember tersebut dengan aik comberan dan air comberan tersebut dimasukan ke tangki mobil Fortunernya. Wan Sehan langsung menyuruh cucunya menyalakan mobil tersebut dan mobil langsung jalan.

Kisah Karomah 2

Kisah lain lagi, ada seorang tukang Es Cendol di Madrasah Al Wathoniah Klender Jakarta Timur. Es-nya diambil segelas tanpa permisi, apalagi bayar. Namun si tukang es hanya geleng-geleng kepala tanpa komentar.

Sempat dia ingin mau marahi Habib Syaikhon itu, namun diberitahu seorang satpam yang mengenal Habib Syaikhon, lalu si tukang es hanya bisa diam.

Begitu selesai, tak berapa lama setelah Habib Syaikhon pergi, segerombolan orang entah dari mana memborong semua es cendolnya dengan bayaran yang lebih, hingga dia tidak perlu lagi berjualan hingga larut malam. Benar-benar laris manis.

Untuk dapat bertemu dengan Habib Syaikhon mudah saja asalkan punya niat yang baik untuk bersilahturahim, karena Habib Syaikhon sering berpindah-pindah tempat. Kadang dia ada di makam ayahnya di Masjid Baidho di Lubang Buaya Jakarta Timur dan terkadang ada di Gang Nangka Bintara 3.

Kalau bertemu Habib Sehan akan disambut khadam (jin) di depan pintu dan hanya orang-orang yang sholeh dan punya niat yang baik yang dapat berjumpa dengannya. Apapun kata-kata Habib Syaikhon dan kelakuannya jangan diterjemahkan dan diartikan seenaknya karena yang tahu maksudnya hanya Allah Swt. (arsa)

Back to top button