Walikota Arief Turut Berbela Sungkawa atas Meninggalnya KH Edi Junaedi Nawawi

Metrobanten, Tangerang – Wafatnya ulama besar yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, KH Edi Junaedi Nawawi meninggalkan duka mendalam. Tak terkecuali, jajaran MUI Kota Tangerang.
Dimana KH Edi Junaedi Nawawi telah mengurus MUI Kota Tangerang selama 15 tahun.
KH Edi Junaedi Nawawi meninggal dunia saat menyampaikan nasihat dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I Pengurus Majelis Ulama Indonesia Kota Tangerang di Gedung MUI Kota Tangerang, Banten, Rabu.
“Menurut saya secara pribadi, beliau adalah sebagai suhada pejuang yang terus menekankan kalimat Tauhid di Kota Tangerang Kota Ahlakul Karimah, semoga Allah SWT lapangkan kuburnya, ditempatkan yang terbaik di sisi-Nya dan keluarga diberikan kesolehan,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam keterangannya Rabu.
KH Edi Junaedi Nawawi meninggal dunia pukul 10.40 WIB setelah mendapatkan perawatan di RS Sari Asih Karawaci Kota Tangerang usai mendadak tak sadarkan diri ketika menyampaikan nasihat dalam Rakerda MUI.
Baca juga: Penghasilan Operator Komputer Vaksinasi Covid-19 Sudah Layak
Pemerintah Kota Tangerang, lanjut Arief, menyampaikan turut berbelasungkawa atas wafatnya mantan Ketua Umum MUI Kota Tangerang tersebut.
“Kita ketahui beliau adalah orang yang sangat baik, yang dedikasinya luar biasa bukan hanya untuk kepentingan umat islam tapi juga untuk Kota Tangerang,” ujar Arief
Menurut dia, pada akhir hayatnya beliau terus mendedikasikan kepada semua umat Muslim dan masyarakat Kota Tangerang. Begitu banyak yang diajarkan, nilai – nilai kesederhanaan, nilai – nilai semangat dedikasi untuk membangun Kota Tangerang.
“Semoga kita bisa mentauladani sikap – sikap beliau dan mensyiarkan ajaran – ajaran beliau,” katanya.
Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin mengatakan dirinya sangat kehilangan sosok KH Edi yang bersahaja. Kata dia, nasihat-nasihat KH Edi akan selalu membekas dalam sanubarinya.
“Kami sangat kehilangan, orang ya selalu mau menerima dan merespon informasi dan persoalan yang kami sampaikan, memberikan solusi, masukan,” ujarnya, Rabu (15/09/2021). Ada satu Kalimat KH Edi yang selalu teringiang-nginang kata Sachrudin yakni soal kesabaran.
Baca juga: Bhayangkari Polda Banten Sosialisasikan Manfaat Vitamin D Dimasa Pandemi C0vid-19
“Sabar itu ternyata adalah sebuah perahu kehidupan ibarat kita tengah mengarungi kehidupan. Kalau perahu besar kita tidak terguncang dengan ombak. Begitu juga dengan kehidupan, kalau kita punya kesabaran yang tinggi, kita tidak pernah panik , tidak pernah galau karena kita yakin kalau semua ini urusan yang Allah, kehendak nya. Kita yakin Allah berkehendak tidak ada yang sulit, karena tidak ada satu orang pun yang menghalangi nya. Itu yang sering dia sampaikan kepada saya,” jelasnya.
Kalimat itu pun selalu disampaikan pula kepada masyarakat tatkala melalukan edukasi atau pembinaan. Pasalnya, Kalimat tersebut mudah diterima masyarakat.
“Saya juga sering sampai kan ke masyarakat saat melakukan edukasi, itu bahasa beliau sering saya gunakan. dan mudah diterima di masyarakat,” pungkasnya. (red)