Walikota Airin Ikuti Kebijakan Pemprov Banten Terkait PSBB

Walikota Airin Ikuti Kebijakan Pemprov Banten Terkait PSBB
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.

 

Metrobanten, Tangsel – Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany memastikan mengikuti kebijakan yang sudah ditentukan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim yang menetapkan penerapan PSBB seperti di awal.

Walikota Airin mengatakan, saat ini DKI Jakarta melakukan penerapan PSBB seperti awal lagi, dimana beberapa sektor usaha ditutup dan memberlakukan lagi WFH pada seluruh perusahaan.

”Tangsel sudah PSBB, kita ikuti Gubernur Banten. Jadi keputusannya berdasarkan gubernur Banten dan tentu pasti gubernur Banten akan melihat berdasarkan data yang kita punya,” kata Airin.

Baca juga: Aduan Warga ke DPRD, Komisi IV Sidak PT Calindo Terkait Limbah B3

Airin menyambut baik dengan diberlakukannya PSBB awal di DKI. Dengan alasan banyak warga Tangsel yang tidak perlu berpergian ke Jakarta. Sebagaimana diketahui bahwa mobilitas warga Tangsel ke DKI sangat tinggi.

”Kalau nanti misalnya ada pengurangan kegiatan aktivitas di DKI Jakarta, itu pun mudah-mudahan bisa mengurangi yang positif dan OTG di Tangsel,” kata dia.

Baca juga: Irna-Tanto Cuti Pimpin Pandeglang Mulai 26 September

Sementara untuk mengikuti PSBB yang ditetapkan oleh Pemprov DKI, Airin menjelaskan bahwa di Tangsel seluruh pasien tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri. Jikapun tidak bisa, maka pasien dimasukan ke RLC atau Rumah Lawan Covid. ”Jika ditemukan di perkantoran positif segera kita lockdown tiga hari dengan lakukan rapid tes dan tracking,” kata dia.

Namun, jika memang diperlukan penerapan PSBB awal, Airin memastikan bahwa dirinya akan melakukan apapun kebijakan yang sudah ditentukan terutama dari pihak provinsi. ”Bisa, bersedia. Karena kan itu kebijakan. Saya yakin kalau provinsi akan melihatnya secara luas, kita ikut aja,” katanya.

Sementara saat ini Airin akan berusaha untuk memperhatikan kebijakan yang sudah ditentukan oleh DKI Jakarta dan seperti apa imbas yang akan terjadi di Kota Tangsel. Dikhawatirkan karena kebijakan yang berbeda, warga DKI yang mungkin ingin menghabiskan waktu luang justru pergi ke Tangsel.

Terakhir dia memastikan bahwa pemerintah akan senantiasa menciptakan kebijakan untuk melindungi warganya. Dengan pertimbangan kebijakan apa yang dibuat DKI pasti akan berpengaruh. Misalnya kalau WFH itu lebih banyak lagi seperti di awal, secara otomatis Tangsel akan lihat sejauh mana progres perkembangan data per harinya seperti apa. ”Misalnya banyak warga DKI yang ke kita, ke mal, terus ternyata menambah angka positif, ratenya di atas satu, pasti kita akan memperketat,” kata dia. (red)

Back to top button