Wali Kota Tangerang: Peran Orang Tua Kunci Pencegahan Kenakalan Remaja
Metrobanten, Tangerang – Pandemi Covid-19 tak hanya berimbas pada sektor kesehatan dan ekonomi di Indonesia. Sektor pendidikan dan anak juga mengalami dampak yang cukup serius.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan bahwa menjadi tugas bersama dalam penanganan kasus perempuan dan anak.
“Ini menjadi tugas kita bersama dalam menangani permasalahan sosial seputaran anak dan perempuan. Bukan menjadi tugas satu instansi, melainkan harus melibatkan banyak pihak,” ungkap Arief ditemui di ruang kerjanya pada, Rabu (17/3).
Baca juga: Gubernur Banten Ajak Kepala Sekolah dan Para Guru Disiplin Protokol Kesehatan
Pemkot Tangerang telah memiliki skenario penanganan kasus perempuan dan anak baik dalam pencegahan atau tindakan pasca kejadian.
“Melalui klinik Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang disediakan oleh Pemkot Tangerang saya berharap dapat menjadi salah satu solusi kebutuhan permasalahan sosial ini,” Jelas Walikota.
Baca juga: Komisi IX DPR: Langkah Kemenaker Bangun Sistem Informasi Pasar Kerja Perlu Dipercepat
Arief menjelaskan lebih lanjut, bahwa Puspaga dan P2TP2A memiliki layanan berupa pusat informasi serta konsultasi permasalahan anak dan keluarga yang diberikan secara gratis.
Ditemui di lokasi berbeda, Kepala Dinas DP3AP2KB Djatmiko menjelaskan bahwa ia telah membuat berbagai program lainnya untuk meminimalisir kekerasan yang bisa dilakuakn atau diterima oleh anak dan perempuan.
“Berbagai parenting, sosialisasi, Perlindungana Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang melibatkan perangkat RT dan RW juga telah kami buat,” katanya.
“Namun tetap saja, ujung tombak dari permasalahan ini adalah kembali ke rumah dan orang tua masing-masing,” tutup Djatmiko. (red)