Ditengah Pandemi COVID-19, Bukan Halangan Seorang Ibu Usaha Tambal Ban Mengais Rezeki

Metrobanten, Tangerang – Hidup di masa Pandemi Covid-19 bukan sebuah halangan untuk mengais rezeki untuk menghidupi keluarga, bahkan untuk seorang penambal ban pinggir jalan sekali-pun, Kamis (1/10/20).
Usaha kecil ini juga dilakoni seorang wanita separuh baya bernama Ibu Rusna (56) yang tidak kenal lelah untuk mencari sesuap nasi dari menambal ban di pinggir Jalan Al Fitroh, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Menurut Rusna, usaha tersebut sudah ia jalani selama 11 tahun lamanya. Dimulai tahun 2009 dengan berpindah pindah tempat sampai saat ini. Tanpa kenal lelah, hasilnya untuk membayar kontrakan dan hidup ketiga anaknya.
Baca juga: Potensi Keuntungan Bisnis Ikan Cupang Ternyata Masih Tinggi Pada Masa Pandemi Covid-19
“Meskipun saya hanya tukang tambal ban, saya bersyukur bisa tetap bersatu dengan ketiga anak saya meskipun mengontrak dan hidup masih kekurangan,” ujar Rusna wanita paruh baya kepada metrobanten.
“Ya, penghasilan cukup cukupin aj,” sambungnya.
Diceritakan Rusna, saat anak-anaknya masih kecil ayahnya meninggalkan mereka. Dengan tekad yang kuat untuk menghidupi anak-anaknya, ia berjuang membuka tambal ban kecil-kecilan.
Baca juga: 5 Gaya Hidup yang Cocok Dilakoni Generasi Milenial
“Anak tiga, dua masih sekolah dan yang satu sudah lulus,” tuturnya lirih.
“Saat itu yang ada dibenak saya hanya menambal ban saja. Bukannya saya ga mau kerja di pabrik atau di tempat lain. Tapi saat itu saya berpikir bagaimana caranya mencari uang tapi bisa mengurus anak-anak, dan memperhatikan perkembangannya,” cerita Rusna.
Rusna melanjutkan, semisalnya ia diterima di pabrik, saat itu ia juga harus berpikir bagaimana caranya mencari pembantu dan berap biaya yang harus dikelurkan untuk membayar pembantu dan lainnya.
“Jadi ini keputusan yang tepat yang saya ambil. Makan ga makan kita kumpul berapapun yang saya hasilkan,” katanya.
Lebih lanjut, Rusna menuturkan, meskipun ia seorang tambal ban dan seorang pendatang dari Medan namun ia tetap bangga dengan apa yang ia kerjakan terpenting itu halal. ” Semua dikerjakan demi anak. Menurutnya, meskipun lelah yang tidak terkira, rasa itu hilang ketika kita melihat anak.
“Cape hilang kalau sudah lihat anak, meskipun buka dari pagi sampe malam. Tetap saya bersyukur dan semoga semua tetap diberikan kesehatan,” katanya. (Zah/Fer/Fi)









