Tutup Akses Jalan, Pedagang Protes Penutupan Wisata Meluas ke Carita
Metrobanten, Pandeglang – Demo protes terhadap kebijakan penutupan tempat wisata meluas hingga ke Carita, Pandeglang, Banten.
Pedagang di tempat tersebut, sampai menutup akses jalan karena kecewa dengan keputusan Gubernur Banten Wahidin Halim yang menutup tempat pariwisata hingga 30 Mei 2021.
Berdasarkan pantauan, aksi protes pedagang ini berpusat di depan gerbang Pasir Putih Carita dan dimulai sekira pukul 15.30 WIB.
Mereka merangsek hingga menutup akses jalan menuju Anyer dan Pandeglang karena sudah kesal tak bisa berjualan lagi akibat kebijakan penutupan tempat pariwisata.
“Sebetulnya kita udah ikut aturan pemerintah. Tapi dirasa, kebijakannya plin-plan. Di sini ditutup tapi ditempat lain masih dibiarkan buka sama petugas,” kata Wati warga setempat kepada wartawan saat ditemui di Carita, Pandeglang, Banten, seperti yang dilansir Detiknews.com, Minggu (16/5/2021).
Menurut pedagang, kebijakan penutupan wisata oleh Gubernur Banten terkesan mendadak. Padahal, mereka sudah menantikan momen libur lebaran karena telah lama tak mendapat pemasukan selama pandemi COVID-19.
“Udah kesel, kita juga kan sama butuh pemasukan pak. Harusnya kan sudah bisa diprediksi kalau ada lonjakan, kenapa maksain buka? Kalau mau, dari awal bikin kebijakannya kita juga pasti nurut kok,” ungkapnya.
Baca juga: Cegah Wisatawan, Ditpolairud Polda Banten Lakukan Kordinasi Dengan Pengelola
Pedagang di sana pun mendesak agar tempat wisata yang jadi mata pencaharian mereka dibuka kembali. Jika tuntutan itu tidak dikabulkan, para pedagang mengancam akan kembali melanjutkan aksi protesnya pada esok hari.
Di tempat yang sama, Kapolsek Carita Iptu Dadan menyatakan, penutupan tempat wisata merupakan instruksi dari Gubernur Banten Wahidin Halim. Pihaknya mengaku hanya menjalankan tugas untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan wisatawan.
“Ini kan ada instruksi gubernur bahwa tempat wisata itu dilarang dan harus ditutup. Nah, pedagang di sini tidak terima karena mereka juga modal jualannya minjem dulu ke orang lain,” katanya.
Untuk meredam aksi para pedagang, petugas di lapangan kemudian membuka sementara akses masuk ke kawasan wisata pantai di Carita.
“Tadi sementara dibuka dulu untuk meredam. Tapi kami pastikan prokesnya harus dijalankan dengan ketat, kalau enggak kami akan tutup lagi,” pungkasnya.
Pemicu Protes Pedagang
Rupanya, puncak kekesalan mereka terjadi akibat sarana bermain babana boat milik warga diamankan Satpolair Polres Pandeglang.
“Iyah, tadi tiba-tiba banana boat di sini ditarik sama polair. Kita tahu situasinya lagi kayak gini, tapi ya kalau mau tutup tempat wisatanya, semunya juga harus tutup dong jangan di sini doang,” kata Aan warga setempat kepada wartawan di Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (16/5/2021).
Aan mengaku ikut bergabung dengan warga meblokir akses jalan karena kesal dengan kebijakan pemerintah yang plin-plan. Apalagi, dia juga kesal banana boat miliknya yang berada di tengah pantai malah diamankan oleh polisi tanpa ada peringatan sejak awal.
“Ikut demo. Harusnya kan ini kita panennya hari lebaran, bulan puasa kemaren sepi. Makanya kita protes karena memang enggak ada imbauan dari awal. Bukan cuma yang punya banana boat, pedagang di sini juga pengennya dibuka bukan ditutup,” ujarnya.
Berdasarkan video yang dilihat, pemilik wahana bermain banana boat sempat terlibat adu mulut dengan petugas Satpolair Polres Pandeglang di tengah pantai. Warga protes dan tak mau menuruti imbauan petugas saat menertibkan sarana bermain itu sebagai imbas dari kebijakan penutupan wisata hingga 30 Mei 2021.
Baca juga: Polair Polda Banten Bubarkan Wisatawan Pantai Pulo Ampel Pandeglang
Diketahui, demo protes terhadap kebijakan penutupan tempat wisata meluas hingga ke Carita, Pandeglang, Banten. Pedagang di tempat tersebut, sampai menutup akses jalan karena kecewa dengan keputusan Gubernur Banten Wahidin Halim yang menutup tempat pariwisata hingga 30 Mei 2021.
Berdasarkan pantauan, aksi protes pedagang ini berpusat di depan gerbang Pasir Putih Carita dan dimulai sekira pukul 15.30 WIB. Mereka merangsek hingga menutup akses jalan menuju Anyer dan Pandeglang karena sudah kesal tak bisa berjualan lagi akibat kebijakan penutupan tempat pariwisata.
“Sebetulnya kita udah ikut aturan pemerintah. Tapi dirasa, kebijakannya plin-plan. Di sini ditutup tapi ditempat lain masih dibiarkan buka sama petugas,” kata Wati warga setempat kepada wartawan saat ditemui di Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Gubernur Banten: Penutupan Tempat Wisata untuk Melindungi Masyarakat Dari Penularan Covid-19
Pedagang di sana pun mendesak agar tempat wisata yang jadi mata pencaharian mereka dibuka kembali. Jika tuntutan itu tidak dikabulkan, para pedagang mengancam akan kembali melanjutkan aksi protesnya pada esok hari.
Di tempat yang sama, Kapolsek Carita Iptu Dadan menyatakan, penutupan tempat wisata merupakan instruksi dari Gubernur Banten Wahidin Halim. Pihaknya mengaku hanya menjalankan tugas untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan wisatawan.
“Ini kan ada instruksi gubernur bahwa tempat wisata itu dilarang dan harus ditutup. Nah, pedagang di sini tidak terima karena mereka juga modal jualannya minjem dulu ke orang lain,” katanya. (red)