Tuntut Pesangon : Buruh PT Sandratex Rempoa Turun Kejalan

Metrobanten, Tangsel – Para Buruh PT Sandratex Rempoa mendatangi Kantor Ketenaga kerjaan di Kawasan Komplek Melati Mas Kota Tangerang Selatan menuntut hak yang belum dibayarakan oleh pihak  Perusahaan, Rabu (2/1/19).

Para buruh PT. Sandratex yang tergabung dalam Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit ( SP. TSK) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)  mulai berkumpul dari pagi sekitar pukul 10.00 WIB dihalaman kantor ketenagakerjaan di Kawasan Komplek Melati Mas Kota Tangerang Selatan.

Mereka merasa kecewa karena perusahaan tempat mereka bekerja sudah bangkrut sejak bulan Desember 2018 dan tidak sanggup membayarkan pesangon yang sesuai.

Ketua KSPSI Muryanto mengatakan, pekerja PT Sandratex meminta agar aspirasi dan permintaan mereka dapat dipenuhi oleh Direktur PT Sandratex, diantaranya :

  1. PHK Pekerja yang belum dibayarkan
  2. Pekerja yang tidak diikutkan BPJS yang sudah meninggal dunia belum mendapkan Hak Santunan Kematian sesuai peraturan BPJS ketenakerjaan.
  3. Pekerja yang kecelakaan kerja tidak diberikan Uang santunan padahal pekerja tersebut mengalami cacat tetap.
  4. Pekerja yang telah memasuki usia pensiun tidak diberikan hak pensiunya.
  5. Pembayaran upah yang tidak sesuai kesepakatan.

Menurutnya, setelah melakukan mediasi dengan pihak terkait dan pihak ketenakerjaan pada hari ini tidak menghasilkan apa-apa, dikarenakan dirut PT Sandratex tidak hadir dengan alasan sakit, sehingga hari senin akan diadakan pertemuan kembali.

“Hari ini diikuti oleh 500 orang dengan armada motor dan bis, aksi ini sudah ke 9 kali dan akan bergulir ke istana negara kalau memang autonomi daerah gagal,” ujarnya.

Muryanto berharap pihak perusahaan bisa memenuhi keinginan para buruh yaitu membayar pesangon perorangannya sebesar 114 juta. Sedangkan untuk saat ini yang disepakati masih 47 juta jadi masih jauh.

Sementara, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Purnama mengatakan pihaknya berupaya untuk memediasi untuk mencari titik temu. Karena permohonan para buruh sangat tinggi. Sedangkan perusahaan kesanggupannya hanya 47 jt perorang  sementara teman-teman buruh meminta 96 jt selisihnya masih sangat jauh.

“Hari ini pihak perusahaan tidak bisa hadir jadi belum ada kesepakatan yang terbentuk dan nantinya akan diundang kembali dengan pihak perusahaan untuk terakhir kalinya,” katanya.

Ia berharap, kedua belah pihak bisa menyadari baik serikat pekerja dan pengusaha bisa sama -sama menyadari dan  menyelesaikan masalah bersama.

“Mudah-mudahan bisa diselesaikan, kalau tidak selesai masuk ke peradilan industrial,” tuturnya.

Aksi berjalan damai dan lancar, meskipun para buruh kecewa tidak adanya kesepakatan. Terlihat para aparat kepolisian tetap berjaga agar aksi tetap berjalan kondusif serta damai.          (Dli)

Back to top button