Tungku Tanah Liat di Pandeglang Terjual 1.500 Tungku per Hari

Tungku Tanah Liat di Pandeglang Terjual 1.500 Tungku per Hari
Tungku Tanah Liat di Pandeglang Terjual 1.500 Tungku per Hari.

Metrobanten – Menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah, kebutuhan tungku tanah liat meningkat di rumah produksi Hau Kletek di Kampung Parigi Kresek, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang. 

Iing (39) selaku pekerja pembuat tungku mengaku, selama Ramadan permintaan tungku tanah liat meningkat. Dalam sehari dia bisa mengirim 450 sampai 1.500 tungku ke berbagai daerah di Pandeglang di antaranya ke Petir, Sobang, Cikeusik, Ciomas, dan Bogor. 

Pada hari-hari biasa selain Ramadan, di tempat dia bekerja hanya mengirimkan 300 tungku dalam satu hari. Sedangkan pada bulan Safar, kebutuhan tungku sepi tidak seperti bulan lainnya. 

“Puasa paling rame penjualan, kalo sepi bulan Safar, sehari terjual 150-500 tungku sehari diangkut pakai mobil, itu bisa tiga mobil tinggal dikali aja. Hari-hari biasa 300 tungku,” ujarnya. 

BACA JUGA: KAI Hadirkan Diskon Tiket Hingga 30 Persen untuk Agen Travel

Tungku yang diproduksi di usaha rumahan Hau Kletek ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu bentuk tungku untuk satu lubang terdiri dari bentuk lokal dan tanggung, bentuk tungku dua lubang dan tungku bentuk panggangan ikan. 

“Di sini buat tungku lubang satu dan dua, serta bentuk panggangan ikan,” jelasnya. 

Dalam sehari untuk pembuatan tungku satu lubang hanya dibuat 100 buah saja, sedangkan tungku tanah liat dua lubang perhari Iing membuat 25 buah. 

Iing bekerja tidak sendiri, dia ditemani 3 pekerja lainnya yang waktu pembuatannya disesuaikan dengan waktu para pekerja, yang terpenting tungku untuk dijual sudah siap dan stok tersedia. 

“Per hari buat 100 tungku ukuran satu lubang, kalau tungku dua lubang per hari hanya buat 25. Waktu pembuatannya dibebasin sama bos yang penting tungku untuk dijual sudah siap dan ada stok,” kata Iing. 

Selama 4 tahun Iing tekun bekerja sebagai pembuat tungku, dia juga tak sungkan membagikan pengetahuan tentang proses pembuatan tungku tanah liat. 

Dalam proses awal sampai jadi bentuk tungku, Iing mengatakan membutuhkan waktu 3 hari dari mulai proses pelarutan tanah liat ke kolam, kemudian dicampur menggunakan abu gosok dari pabrik, sampai proses pencetakan.  

“Satu tungku butuh 3 hari untuk pembentukan sampai pencetakan, jadi setelah selesai dibentuk, tungku didiamkan terlebih dahulu agar padat dan kokoh sebelum dibentuk lubang,” jelasnya. 

Setelah 3 hari, kemudian tungku dilubangi menggunakan alat “peretan”. Di bagian dinding tungku dibuat setengah lingkaran sebagai tempat untuk memasukkan kayu bakar. Pelubangannya menggunakan pisau daging supaya bentuknya sempurna. 

“Pembuatan awal, tanah liat dilarutkan dulu kemudian dialirkan ke kolam kedua, kemudian dicampur abu gosok pabrik dan dicetak pakai cetakan, kemudian setelah 3 hari diberi lubang untuk dibentuk dan dicetak pakai ‘peretan’, selanjutnya dilubangin bagian bawahnya dan lanjut ke tahap pembuatan pintu bawah tungku pakai pisau daging karena kalau pakai pisau daging tidak lengket dan bentuknya mulus serta sempurna,” sambungnya. 

Proses pengeringan tungku tahap awal dilakukan dengan menjemur tungku selama satu bulan jika cuaca cerah dan tidak turun hujan. Namun waktu pengeringan bisa berubah jika sering turun hujan. 

Setelah tungku dijemur, kemudian tungku dibakar selama 3 hari 3 malam menggunakan sekam padi. Kobaran api dijaga setiap saat agar tidak padam. Proses pembakaran membutuhkan 1000 karung sekam padi sampai tungku matang. 

“Sekamnya setelah dibakar teru habis kita tambah lagi, butuh 1000 karung sekam padi untuk pembakaran sampai tungku matang,” tuturnya. 

BACA JUGA: Al Muktabar: Pemprov Terus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Selanjutnya, tungku yang sudah selesai dibakar lalu diungkep menggunakan merang. Merang adalah sisa hasil pembakaran. Tungku yang sudah dibakar diungkep selama 3 hari 3 malam. 

“Beres dibakar, tungku diungkep pakai merang selama 3 hari 3 malam,” jelasnya. 

Berikutnya, untuk harga tungku satu lubang Rp50 ribu bagi pembeli eceran, tetapi untuk pedagang yang akan menjual kembali mendapatkan harga khusus Rp30 ribu untuk pembelian awal mininal 100 buah, pembelian berikutnya tanpa batas minimal bisa mendapatkan harga khusus pedagang. 

“Harga tungku lubang Rp50 ribu, pedagang Rp30 ribu dengan minimal pembelian 100 tungku  untuk pertama bayar tunai, setelahnya mah bebas mau ambil berapa aja yang penting tunai,” jelasnya 

Harga satu tungku satu lubang ukuran besar harganya Rp70 ribu. Satu tungku tanah liat model dua lubang harganya Rp150 sampai Rp170 ribu. (red)