Tim SAR Kembali Temukan 16 Kantong Potongan Tubuh Korban Pesawat Sriwijaya Air
Metrobanten, Jakarta – Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali menerima paket kiriman hasil hari keenam pencarian Sriwijaya Air. Kali ini giliran kapal tim pencari milik Basarnas yang mengirimkan paket sebanyak 16 kantong.
Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, dari 16 kantong semuanya merupakan bagian tubuh penumpang atau body part. Selanjutnya, paket kantong ini akan diserahkan kepada tim DVI dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan untuk ditindaklanjuti.
“Berupa ‘body part’ (bagian tubuh korban) sebanyak 16 kantong selanjutnya saya serahkan kepada tim DVI dan KNKT untuk dilakukan inverstigasi lebih lanjut,” kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS dalam jumpa pers di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.
Baca juga: Gubernur Banten: Ikut Vaksinasi Covid-19 Bentuk Bela Negara
Nantinya lanjut Rasman, masih ada satu KRI terakhir yang akan mengirim. Adalah KRI Tjitadi akan menjadi rombongan terakhir yang membawa objek pencarian pada hari keenam ini.
Sementara di pengiriman terakhir yakni KRI Tjitadi hanya membawa dua kantong. Adapun dua kantong berisi serpihan pesawat dan satu lagi merupakan properti milik korban pesawat.
Obyek yang ditemukan tersebut diserahkan oleh kapal Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kepada Posko SAR di JICT II.
Baca juga: Ratusan Anggota Penyelam Diturunkan Dalam Pencarian Korban dan Pesawat SJ 182
16 kantong jenazah tersebut merupakan pengiriman atau sorti keempat.
Dengan demikian, hingga saat ini ada total 196 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban sejak awal pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Pada sorti ketiga, Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyerahkan hasil temuan yang terdiri dari satu kantong serpihan pesawat dan satu kantong properti dari penumpang pesawat yang berupa jurnal atau buku.
Obyek pencarian tersebut akan diserahkan kepada pihak Disaster Victim Identification (DVI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk ditindaklanjuti.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Alat rekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) telah ditemukan di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa (12/1). Sementara bagian lain kotak hitam yakni alat perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) masih dalam pencarian. (red)