Tiga Penyakit Musim Hujan yang Mengintai Bersama Banjir

Metrobanten, Kesehatan – Kewaspadaan terhadap merebaknya penyakit musim hujan wajib ditingkatkan. Beberapa penyakit bisa dengan mudah menyebar, terutama jika musim hujan menimbulkan bencana banjir.
Beberapa penyakit menular mudah sekali mewabah saat terjadi banjir. Penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui air, seperti leptospirosis, diare, dan demam tifoid, cenderung lebih berpotensi meningkat meskipun penyakit-penyakit ini juga memiliki kasus yang tinggi di luar musim hujan.
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah, juga akan meningkat pada musim hujan. Selain itu, air yang kotor saat banjir juga dapat menyebabkan dermatitis, infeksi luka, infeksi mata, dan infeksi saluran pernapasan.
Tiga Penyakit Musim Hujan Terkait Banjir
Jika lingkungan Anda berisiko terkena banjir, maka waspadailah kemungkinan munculnya beberapa penyakit di bawah ini:
Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira dan biasanya disebarkan melalui hewan. Beberapa hewan yang sering menyebarkan penyakit ini adalah tikus, sapi, anjing dan babi. Risiko terkena leptospirosis akan semakin tinggi, jika Anda bersentuhan langsung dengan aliran atau kubangan air yang telah tercemar urine dari hewan-hewan tersebut.
Baca juga: Penyerang Liverpool Mohamed Salah Paling Dicintai Fans Liga Inggris
Di antara hewan-hewan perantara infeksi di atas, tikus merupakan penyebab paling umum dan harus lebih diwaspadai. Gejala dari leptospirosis biasanya menyerupai gejala flu ringan, yaitu menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Selain itu, muntah, ruam kulit, mata merah, dan kulit menjadi kuning dapat muncul.
Jika dibiarkan hingga menjadi parah, infeksi ini dapat mengancam nyawa penderitanya. Infeksi parah leptospirosis bisa mengakibatkan perdarahan di dalam tubuh dan kegagalan organ (otak, ginjal, paru-paru, dan hati). Bentuk parah dari penyakit ini biasa disebut dengan penyakit Weil.
Demam dengue berdarah
Pada tahun 2015, tercatat ada sekitar 126 ribu kasus demam dengue di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala demam dengue yang sering dirasakan meliputi:
- Demam tinggi
- Mual
- Muntah
- Nyeri di belakang mata
- Ruam kulit
- Nyeri otot dan tulang
Tanda khasnya yaitu demam justru akan mereda pada fase kritis yang biasanya mulai terjadi pada waktu 48 jam sejak munculnya gejala awal demam dengue. Dalam beberapa kasus, demam dengue dapat menjadi berbahaya dan mengancam nyawa apabila tidak segera ditangani.
Baca juga: 15 Rumah di Lebak Rusak Berat Diterjang Angin Puting Beliung
Kondisi ini disebut demam berdarah dengue atau dengue hemorrhagic fever (DBD), gejalanya yaitu muntah secara terus menerus, perdarahan dari gusi dan hidung, cepat lelah, darah pada urine, BAB berwarna kehitaman, nyeri perut, hingga kesulitan bernapas dan syok. Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala-gejala demam berdarah tersebut. Anda juga perlu rutin melakukan langkah pencegahan DBD, khususnya di musim hujan.
Diare
Diare juga menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang di kala banjir, meskipun sebenarnya penyakit ini juga sering terjadi sepanjang tahun. Sanitasi yang buruk dan mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi air banjir, menjadi faktor pemicu seseorang mengalami diare.
Beberapa gejala umum diare adalah tinja menjadi encer, frekuensi buang air besar menjadi lebih sering, perut kembung, dan kram perut. Pada kasus diare parah, penderitanya juga akan mengalami demam, darah pada tinja, serta penurunan berat badan dan dehidrasi.
Sejatinya, penyakit musim hujan di atas bisa menyerang siapa saja yang tinggal di daerah dengan sistem sanitasi yang buruk. Melakukan pemeliharaan rutin pada sistem sanitasi wajib dilakukan tanpa menunggu musim hujan tiba. Jika sampai musim hujan tiba, apalagi jika banjir melanda, risiko terkena penyakit-penyakit di atas akan jauh lebih tinggi.
Mencegah Penyakit saat Banjir di Musim Hujan
Menjaga kesehatan saat banjir melanda memang sangat penting dilakukan. Terlebih banjir dapat membawa beragam penyakit yang bisa menginfeksi siapa saja. Berikut adalah beberapa cara mencegah penyebaran penyakit ketika banjir, di antaranya:
- Sterilkan air yang ingin dikonsumsi dengan merebusnya.
- Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
- Cuci semua bahan makanan dengan air bersih. Hindari makanan yang mungkin terkontaminasi dengan air banjir.
- Cuci semua pakaian yang telah terkontaminasi air banjir dengan sabun dan air bersih.
- Cuci bersih dan keringkan semua perabot di dalam rumah yang mungkin terkena air banjir. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit musim hujan yang sering terjadi setelah banjir.
- Lakukan imunisasi untuk mencegah penularan penyakit akibat banjir.
- Hindari gigitan nyamuk saat musim hujan. Anda juga bisa menggunakan obat antinyamuk.
- Membersihkan semua tempat yang mungkin menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
- Apabila Anda memiliki luka terbuka dan terkena langsung dengan air banjir, segera bersihkan luka Anda dan oleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi.
- Cegah anak-anak bermain di tempat yang tergenang banjir.
Menjaga kebersihan lingkungan dan mempersiapkan diri sebelum datangnya musim hujan adalah langkah yang terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit selama musim hujan dan banjir. Kunjungi dokter segera apabila Anda terkena penyakit tertentu saat banjir untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (arsa)