Tidak Putus Asa, Dua Puluh Tahun Menghidupi Keluarga Jadi Tukang Sol Sepatu Pinggir Jalan

Tidak Putus Asa, Dua Puluh Tahun Menghidupi Keluarga Jadi Tukang Sol Sepatu Pinggir Jalan
Cecep (46), seorang tukang sol sepatu pinggir jalan di depan CBD Ciledug Jl. Lembang 1, Kota Tangerang.

 

Metrobanten, Tangerang – Ditengah perkembangan mode saat ini, sepatu menjadi barang yang tak bisa dipisahkan dari aktivitas. Beragam model sepatu dijual bebas mulai dari harga teririt hingga setinggi langit.

Namun, dibalik itu ternyata masih ada yang setia dengan sepatu lama, tentunya dengan alasan masing-masing.

Cecep (46), seorang tukang sol sepatu pinggir jalan di depan CBD Ciledug Jl. Lembang 1, Kota Tangerang tetap setia memperbaiki sepatu para pelanggannya sejak 20 tahun lalu di tempat yang sama, Jumat (27/11/20).

Baca juga: Kota Tangerang, Kota Tangsel, Kab. Serang dan Kota Cilegon Kembali Menjadi Zona Merah

Menurut Cecep, pekerjaan yang ia jalani merupakan keterampilan yang tidak semua orang miliki. Untuk itu, dirinya tetap merasa bangga dengan apa yang dikerjakannya.

“Selama itu halal, kenapa tidak,” ujar Cecep.

Dari pantauan metrobanten.co.id, terlihat Cecep sangat terampil dan tekun mengerjakan sepatu langganannya yang harus di perbaiki. Cecep terlihat tidak ingin mengecewakan para pelanggan yang sedang duduk menunggu.

Baca juga: Penerapan Prokes: Wagub Banten Dorong Sinergi Pelayanan Kesehatan Kepada ODHA

“Karena orang sudah pada kenal saya. Dan tempat mengesol sepatu dikawasan ini kan saya. Makanya saya tidak mau pindah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Cecep menambahkan, dengan bermodalkan jarum, dan benang untuk alat bekerja, ia dapat menaklukkan perputaran roda kehidupan tanpa kenal lelah.

“Saya buka mulai dari pukul 09.00 WIB hingga magrib. Untuk harga kami tidak mau mengambil tinggi-tinggi, palingan untuk jahit dan lem sepatu atau sandal kisaran Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per pasangnya,” ujarnya.

Namun demikinan, dibalik semua itu tidak jarang cecep dan rekannya menemui pelanggan yang keras kepala. Kadang ada pelanggan yang minta diselesaikan dengan cepat, ada juga yang maunya dalam satu hari itu sudah selesai bahkan ada yang meminta dalam hitungan jam sudah harus selesai.

“Kadang ada juga pelanggan yang jahil, misalnya ia minta disiapkan hari itu juga. Tapi setelah dikerjakan namun diambilnya satu bulan kemudian, padahal pekerjaan yang sudah terjanjikan lebih dahulu banyak menumpuk. Tapi, ya bagi kami tidak menjadi persoalan selagi masih ada yang datang mengesol sepatu ke sini,” jelasnya. (Zah,Yu,Kah)