Terapi Asma dan Beragam Pilihan Pengobatan Dengan Bahan Alami

Metrobanten, Info sehat – Asma tidak bisa disembuhkan. Namun, pengobatan asma tetap perlu Anda rutin jalani untuk membantu mengendalikan gejala asma agar tidak gampang kambuh. Ada banyak pilihan pengobatan untuk asma, mulai dari obat yang diresepkan dokter sampai pakai racikan bahan alami.

Tidak sedikit orang yang melakukan perawatan asma menggunakan pilihan alat bantu pernapasan untuk mengendalikan asma, Penggunaan obat asma dengan cara dihirup dinilai lebih efektif karena dapat mengirimkan obat langsung ke saluran pernapasan Anda.

Baca juga: Ini Dosis Olahraga yang Dianjurkan Agar Tetap Sehat

Namun, obat-obatan asma jenis hirup baik yang jangka pendek maupun jangka panjang membutuhkan bantuan alat khusus untuk mengubah obat cair menjadi uap. Dengan begitu, obat langsung bisa masuk ke dalam paru-paru.

Alat bantu pernapasan yang paling umum digunakan pengidap asma adalah inhaler dan nebulizer. Inhaler dan nebulizer sama-sama bertindak mengendalikan gejala serta meredakan serangan asma yang kambuh.

Baca juga: Titiek Soeharto : Negara Harus Kembali Masyarakatkan Olahraga

Inhaler asma ada banyak jenis yang memiliki takaran kekuatan dosis serta fungsi yang berbeda. Namun pada dasarnya, cara menggunakan inhaler dengan benar dan lebih efektif

Pilihan obat asma alami

Selain pengobatan asma dari dokter, berbagai bahan alami yang ada di dapur juga bisa jadi solusi untuk meredakan gejala asma.

Berikut adalah pilihan pengobatan asma rumahan yang mungkin berguna untuk Anda:

1. Jahe

Penelitian terbaru menemukan bahwa jahe dapat membantu meredakan peradangan dan melemaskan otot saluran pernapasan yang menegang. Studi lainnya melaporkan bahwa efek relaksasi otot dari jahe hampir sama efektifnya dengan beberapa jenis obat asma dari dokter.

  • Haluskan jahe sampai menjadi jus. Campurkan jus jahe, jus delima, dan madu dalam jumlah yang sama. Minum 1 sendok makan campuran ini untuk 2 hingga 3 kali dalam sehari.

  • Campur 1 sendok teh jus jahe dengan satu setengah cangkir air. Minum 1 sendok makan campuran ini setiap malam.

2. Bawang putih

Bawang putih memiliki sifat antiradang yang dipercaya berguna mengurangi peradangan pada saluran napas akibat asma. Jika Anda ingin mencobanya, Anda cukup didihkan 2-3 siung bawang putih dengan 1 ½ cangkir susu. Biarkan hingga dingin, lalu minum.

3. Kafein

Dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa kafein dapat membantu mengontrol serangan asma karena dapat bertindak sebagai bronkodilator. Kafein dapat ditemukan pada kopi, teh, ataupun coklat.

Meski punya potensi sebagai obat asma alami, penting untuk diketahui bahwa jangan menggunakan kafein sebagai perawatan asma rutin.

4. Madu

Sebuah penelitian terbitan jurnal Canadian Family Physician melaporkan minum 2 sendok teh madu sebelum tidur dapat membantu meredakan batuk di malam hari pada anak-anak yang mengidap asma.

Manisnya madu memicu kelenjar ludah untuk menghasilkan lebih banyak air liur. Hal ini membantu melumasi saluran napas yang kering sekaligus mengencerkan lendir paru penyebab sesak napas. Madu juga dapat mengurangi peradangan pada saluran udara bronkus yang menjadi pemicu asma kambuh.

Pengobatan asma alternatif tidak selalu aman buat semua orang

Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum Anda memutuskan untuk mencoba ramuan alami apa pun sebagai pengobatan asma alternatif.

Penting untuk diingat bahwa “alami” tidak selalu berarti lebih aman. Belum ada cukup data ilmiah yang mampu membuktikan bahwa ramuan herbal benar-benar manjur untuk mengatasi gejala asma.

Mungkin ada risiko efek samping jangka yang belum diketahui sepenuhnya. Jadi, tetaplah bijak dalam mempertimbangkan pengobatan asma yang akan Anda pilih.

Cara mengendalikan asma tanpa obat-obatan

Selain pakai obat medis atau bahan alami, perubahan gaya hidup juga bisa dilakukan untuk mengendalikan gejala asma. Beberapa di antaranya seperti:

1. Menghindari pemicu asma dan alergi

Ada banyak hal yang bisa memicu asma. Maka, penting untuk mengetahui hal spesifik apa yang bisa memicu asma sehingga Anda bisa menghindarinya.

Berbagai pemicu asma mungkin termasuk:

  • Olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu berat.

  • Zat alergen yang terhirup, seperti tungau debu; parfum dan wewangian menyengat; polusi udara dari asap knalpot kendaraan/asap kimia limbah pabrik/asap rokok; bulu binatang; serbuk sari bunga; serbuk kayu pohon; dan lain-lain.

  • Cuaca dingin dan kering berangin, cuaca panas yang didukung dengan kualitas udara buruk (penuh polusi), dan perubahan suhu drastis.

  • Infeksi saluran pernapasan atas (seperti pilek, flu, atau pneumonia).

  • Alergi makanan.

2. Menggunakan filter udara

Filter udara berfungsi menyaring partikel-partikel yang terkandung di dalam aliran udara. Termasuk pemicu serangan asma seperti jamur, serbuk sari, tungau, dan alergen lainnya.

Sistem terbaik akan menggunakan filter high-efficiency particulate air (HEPA). Menurut yayasan asma dan alergi di Amerika, AAFA, penggunaan filter ini 99,9% efektif membersihkan udara dari polutan. Meski begitu, para ahli menyarankan agar penderita asma tidak boleh bergantung pada filter udara saja untuk mengontrol gejala mereka.

3. Rutin periksa fungsi paru-paru

Sangatlah penting untuk memonitor seberapa baik pengobatan asma Anda bekerja dengan memeriksa fungsi paru-paru secara teratur.

Anda dapat menggunakan peak flow meter untuk mengukur jumlah air yang mengalir dari paru-paru. Pemeriksaan secara pribadi ini dapat mengungkap menyempitnya saluran pernapasan sebelum gejala asma muncul. (Bbs, NetMedia)

Back to top button