Abdul Syukur Dampingi Zulfikar Hamonangan, BRIN Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci

Metrobanten – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi bersama Komisi VII DPR RI Zulfikar Hamonangan gelar pelatihan pembuatan sabun cuci piring bertempat di Hotel Narita Cipondoh Kota Tangerang, Minggu (20/8/23).
Pelatihan pembuatan sabun ini mengaplikasikan hasil riset dan rekayasa yang dilakukan di Pusat Riset Agroindustri. Program ini didorong untuk memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku yang dirancang menghasilkan produk yang bernilai ekonomi.
Kegiatan pelatihan juga Ngopi Bareng Abdul Syukur yang di ikuti puluhan warga serta AMPD Demokrat tersebut dipandu oleh para perekayasa dari Pusat Riset Agroindustri, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan berlangsung dan berjalan dengan baik.
Salah satu perwakilan dari BRIN atau Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama, Kurniawan Joko Martono mengucapkan rasa terimakasih nya kepada Anggota DPRD RI Zulfikar Hamonangan yang telah berkolaborasi bersama BRIN sehingga kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring dapat terlaksana dengan baik di Kota Tangerang.
“Harapan kami, semoga teman teman dapat mengaplikasikannya di masyarakat dan semoga ilmu ini bermanfaat untuk para peserta yang hadir sehingga dapat bernilai ekonomi, dan saya meminta maaf apabila dalam acara ini ada kekurangan,” ujar Kurniawan.

Anggota Komisi VII DPR RI Zulfikar Hamonangan berharap para peserta yang hadir dapat mengikuti acara dengan baik sehingga pelatihan pembuatan cuci sabun piring tersebut dapat memberikan bekal untuk masyarakat agar dapat mandiri dan berdaya saing.
“Saya Anggota DPR RI Komisi VII yang membidangi energi, migas, mineral, riset dan teknologi itu yang saya tangani, dan saya juga anggota badan anggaran DPR RI pusat yang mengawal anggaran APBN di Provinsi Banten, itulah posisi saya,” katanya.
Hal serupa dikatakan Abdul Syukur saat ngopi bareng bersama peserta, dimana dirinya berharap pelatihan tadi bisa benar-benar dijadikan sebagai tambahan ilmu yang bermanfaat untuk bisa dijadikan nilai ekonomi.
“Nanti ilmu yang didapat di sini juga bisa ditularkan kepada keluarga dan tetangga. Sehingga kita secara bersama-sama bisa mewujudkan SDM berkualiatas,” tutur Abdul Syukur. (Ds)









