Stres pada Generasi Milenial Bisa Mengancam Kesehatan Jantung

Stres pada Generasi Milenial Bisa Mengancam Kesehatan Jantung
Gaya hidup kaum Milenial.

 

Metrobanten, Gaya Hidup – Salah satu hal yang dapat mengancam kesehatan jantung milenial adalah stres yang menumpuk. Jika kita berpikiran bahwa penyakit jantung hanya bisa dialami oleh orangtua saja, sepertinya pemikiran tersebut harus dihentikan.

Pasalnya, permasalahan pembuluh darah dan perkembangan penyakit jantung sudah dimulai saat seseorang menginjak usia 30 tahun. Hal tersebut berarti, generasi milenial saat ini harus lebih memperhatikan kesehatan jantung mereka sedini mungkin.

Baca juga: Berhenti Konsumsi Miras Bisa Mencegah Trombositopenia

Stres yang menumpuk kerap terjadi pada generasi milenial yang juga menjadi generasi sandwich. Generasi ini merupakan sekelompok anak muda yang sangat rentan akan tekanan psikologis karena himpitan hidup yang terlalu berat.

Permasalahan berat yang dipikulnya tidak lain dan tidak bukan adalah beban hidup dirinya sendiri dan keluarganya yang harus diselesaikannya seorang diri. Alhasil, milenial lebih rentan stres dan berisiko tinggi memperburuk kesehatan jantung di kemudian hari. Lantas, bagaimana penjelasan tentang stres membahayakan kesehatan jantung? Bagaimana langkah untuk mencegah stres? Berikut pembahasannya!

Stres Membahayakan Kesehatan Jantung di Kemudian Hari

Mengapa stres membahayakan kesehatan jantung? Jadi begini penjelasannya. Saat stres, tubuh mengeluarkan hormon yang disebut dengan kortisol dan adrenalin untuk mempersiapkan tubuh merespons situasi yang akan terjadi. Hormon yang dikeluarkan saat stres dapat memicu impuls listrik jantung, sehingga memicu timbulnya gangguan irama jantung.

Ketika tubuh mengeluarkan kedua hormon tersebut secara terus-menerus, kondisi itu yang akan memengaruhi kesehatan jantung. Bukan itu saja, stres juga dapat menurunkan kualitas lapisan pelindung dalam pembuluh darah. Jika lapisan pelindung dalam pembuluh darah mengalami pengikisan, maka akan terjadi peradangan yang menyebabkan menumpuknya kolesterol dan lemak pada arteri koroner.

Baca juga: Ketahui Cara Menghadapi Pengidap Gangguan Narsistik di Era Sosmed

Jika dibiarkan begitu saja, maka kamu akan berisiko mengalami gangguan jantung serius di kemudian hari. Bukan hanya stres saja yang menyebabkan adanya gangguan jantun, tetapi juga karena penanganan dari stres itu sendiri. Banyak orang justru melarikan diri pada hal-hal yang tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol, merokok, atau mengonsumsi sembarang makanan. Hal-hal tersebut yang juga memengaruhi kesehatan jantung seseorang.

Sebelum Terjadi, Begini Sejumlah Langkah Mencegah Stres

Bukan hanya milenial yang juga menjadi generasi sandwich saja yang rentan terkena stres karena terhimpit oleh beban hidup. Semua hal yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari berisiko memicu munculnya stres. Sebelum hal tersebut terjadi, berikut beberapa langkah mencegah stres dengan baik:

  1. Berpikir positif. Hal tersebut dapat membuat hati menjadi lebih tenang, sehingga detak jantung lebih teratur. 
  2. Banyak tertawa. Tertawa menjadi salah satu langkah mencegah stres, karena dapat menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh, serta meningkatkan kadar kolesterol baik.
  3. Meditasi. Meditasi bisa kamu lakukan dengan duduk di tempat yang tenang di dalam rumah, kemudian menarik napas panjang dan hembuskan. Lakukan sebanyak yang kamu inginkan.
  4. Jauhi gadget. Mengurangi waktu berinteraksi dengan dunia maya menjadi salah satu langkah efektif dalam mencegah stres yang harus kamu coba.
  5. Berkumpul. Saat stres, coba untuk berkumpul dengan teman-teman sefrekuensi. Saling bercerita akan membantu meringankan stres yang kamu alami.
  6. Luangkan waktu sendiri. Meluangkan waktu sendiri dapat kamu manfaatkan untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai.
  7. Olahraga. Berolahraga akan membuat tubuh melepaskan hormon endorfin untuk melawan stres. Olahraga bukan hanya dapat mencegah stres, tetapi juga dapat meningkatkan fungsi kognitif secara keseluruhan.

Jika kamu merasa tidak mampu menangani stres dengan melakukan beberapa langkah yang telah disebutkan, kamu bisa berdiskusi secara langsung dengan psikiater atau psikolog.

Referensi:
American Heart Association. Diakses pada 2020. Stress and Heart Health. Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chronic stress puts your health at risk. Medicie Net. Diakses pada 2020. Heart Disease and Stress. (*halodoc)

Back to top button