Seorang Ustadz di Kecamatan Pinang Tewas Ditembak Orang Tak dikenal, Polisi Selidiki Pelaku

Seorang Ustadz di Kecamatan Pinang Tewas Ditembak Orang Tak dikenal, Polisi Selidiki Pelaku
Warga berkumpul di areal depan rumahn korban di Jl Nean Saba, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang

 

Metrobanten, Tangerang – Ketua Majelis Taklim bernama Armand alias Ustadz Alex (43), ditembak orang tak dikenal selepas menjalankan shalat maghrib. di depan rumahnya di Jl Nean Saba, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pukul 10.30 WIB.

Kapolsek Pinang Iptu Moh Tapril mengonfirmasi kejadian tersebut. Kata dia, korban tertembak pada bagian pinggang.

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan proyektil peluru di lokasi.

Jajaran Reskrim Polsek Pinang awalnya mendapatkan informasi adanya orang yang menjadi korban penembakan.

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menghimpun keterangan tiga saksi, didapatkan informasi bahwa korban tertembak di bagian pinggang.

“Berdasarkan keterangan saksi, bahwa benar korban tertembak di bagian pinggang,” kata Kapolsek Iptu Moh Tapril dalam keterangannya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Periksa 10 Saksi Baru Terkait Kebakaran Lapas Tangerang

Dalam laporan polisi, peristiwa penembakan itu terjadi pada Sabtu malam, pukul 18.30 WIB. Korban segera dibawa ke Rumah Sakit Mulya Pinang. Namun, pada pukul 19.17 WIB, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Terlihat di pintu rumah korban ada bekas tembakan peluru yang kini dilapisi dengan lakban.

Adapun barang bukti berupa satu butir proyektil putih telah diamankan dari lokasi kejadian.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kepada mwartawan, kasus sementara diselidiki Polres Metro Tangerang Kota di-backup Polda Metro Jaya.

“Sepertinya pelurunya tembus, karena ditemukan satu butir proyektil di lokasi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Mesin ATM BRI di Kota Serang Dibobol, Uang Tunai Rp306 Juta Raib Dibawa Pelaku

Yusri menjelaskan awalnya saksi mendengar letusan senjata pada Sabtu (18/9) sekitar pukul 18.30 WIB. Saksi kemudian melihat A tergeletak dengan kondisi tertembak.

A selanjutnya dibawa ke rumah sakit. A meninggal dunia dengan kondisi luka tembak.

“Memang dia adalah Ketua Majelis Taklim di kompleknya. Tetapi dia juga bekerja 20 tahun sebagai ahli pengobatan alternatif,” ujar Yusri. (red)

Back to top button