Sektor UMKM Lebak Paling Terdampak Selama Masa Pandemi Covid-19
Metrobanten, Lebak – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten menggelar Seminar Bisnis dengan tema “Mempertahankan UMKM Ditengah Pandemi Covid-19”, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya memberikan paparan sebagai narasumber, Sabtu (15/8/2020).
Kegiatan seminar tersebut dilakukan secara virtual dan diikuti oleh ratusan mahasiswa STIE Banten.Bertempat di Data Centre Setda Lebak.
Dalam paparannya Bupati menjelaskan bahwa sektor Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang paling terdampak selama masa pandemi dimana ruang gerak UMKM menjadi semakin terbatas.
Baca juga: DPRD Ingatkan Pemprov Banten untuk Digunakan Dana Pinjaman Sesuai Prioritas
Hal ini ditambah dengan penurunan permintaan, terbatasnya pemasaran produk dan terhambatnya akses bahan baku.
Menurut Bupati menjadi tantangan tersendiri para UMKM guna bertahan dalam masa pandemi salah satunya dengan berekspansi dengan menambah salura penjualan dan pemasaran dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan selama pandemi, dilihat sebagai peluang untuk berdagang secara daring atau digital. Apalagi sebanyak 80,6% pelaku UMKM merasa terbantu dengan penggunaan internet.
Baca juga: Jelang HUT RI, Penumpang Penerbangan di Bandara Soetta Meningkat Drastis
“Transformasi (perubahan) digital pada berbagai sektor, termasuk UMKM, bukan lagi sebuah pilihan, tapi sudah menjadi keniscayaan dan keharusan. dalam setiap perubahan, jadikan teknologi sebagai nafas dari perubahan, maka kunci UMKM untuk survive adalah UMKM wajib kreatif dan inovatif,” ujar Bupati melalui siaran tertulis.
Iti juga menjelaskan bahwa fokus Pemkab lebak terkait sektor UMKM tercermin pada misi kedua, yaitu meningkatkan produktifitas perekonomian daerah melalui pengembangan pariwisata, yang pada tujuan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan salah satu targetnya adalah meningkatnya produktifitas sektor UMKM.
“Smentara prioritasnya adalah peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah dan program peningkatan kualitas pngembangan kelembagaan koperasi,” imbuhnya. (red)