Raisya Amanda Penari Asal Kota Tangerang Ini Turunan Ismail Marzuki

Metrobanten, Kota – Belajar dan menari menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi Raisya Amanda, seorang pelajar asal SMA Negeri 14 Kota Tangerang. Ia menjadi salah satu remaja berprestasi di bidang seni tari yang membanggakan para guru dan orang tuanya.

Darah seni yang mengalir dari sang ayah Mufti Andriansyah (46) merupakan anugerah bagi remaja kelahiran Tangerang 10 Mei 2002 lalu. Betapa tidak, darah seni dalam garis keturunan ayahnya itu mengalir dari seorang komponis besar di Indonesia yakni Ismail Marzuki, yang namanya kini diabadikan di Jakarta.

“Iya, kalau Raisya keturunan dari ayahnya yang suka seni juga. Ayahnya suka menari dari kecil, belajar dari Bagong Sidoarjo. Ayahnya juga masih keturunan Ismail Marzuki. Kakek Raisya itu keponakannya Ismail Marzuki,” ujar Eva Doriska (38), sosok ibu sekaligus pendamping Raisya di kala tampil.

Menurut Eva, bakat Raisya di dunia tari mulai terlihat sejak berusia 12 tahun. Saat itu Raisya masih duduk di bangku kelas 1 di SMPN 7 Kota Tangerang. “Tahun 2015 Raisya juara 1 lomba FLS2N tingkat kota mewakili SMPN 7,” ucapnya, Selasa (26/11/2019).

Nama Raisya pun mulai diperhitungkan ketika berhasil menjadi yang terbaik pada ajang tersebut. Kepercayaan diri Raisya kian meningkat hingga melecut semangatnya untuk terus berkarya. Kecintaannya terhadap dunia tari pun berangsur tumbuh dan terus tumbuh. Hal itu dibuktikan dengan sederet prestasi yang diraihnya dari berbagai tingkatan.

Seiring raihan prestasi itu, beberapa tawaran menari pun terus berdatangan. Parasnya yang cantik mulai menghiasi acara-acara yang diselenggarakan Pemerintah Kota Tangerang. Tak hanya itu, remaja 17 tahun ini pun kerap tampil di berbagai event kedinasan dan bahkan umum.

“Bulan ini Raisya baru pulang dari Timor Leste untuk acara Wonderful Indonesia. Tahun 2019 ini juga juara 2 lomba Indonesia menari di Bandung,” kata Eva. “Selebihnya Raisya banyak mengisi acara-acara di Pemkot Tangerang saja,” ujarnya menambahkan.

Meski tergolong belia, pelajar yang kini duduk di bangku kelas III SMAN 14 Kota Tangerang ini mengemban amanah sebagai guru tari di beberapa sekolah. Di tengah kesibukannya sebagai seorang pelajar, ia juga selalu menyempatkan waktu untuk dapat mengajar.

“Sekarang ini Raisya melatih 4 sekolah, yaitu SDN Bubulak 2, SDN Batuceper 1, SMAN 14, dan SMPN 21. Untuk SD khusus siswa kelas 3, 4, dan 5. Untuk SMP kelas 7, 8, kemudian SMA kelas 9 dan 10,” terang Eva.

“Harapan saya kedepan sih ga muluk-muluk, semoga Raisya jadi anak yang membanggakan orang tua. Karir menarinya juga tambah sukses. Minimal Raisya bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sesuai harapannya ke UNJ,” imbuhnya.

Sementara saat ditemui Metrobanten.co.id, Raisya mengaku sedang fokus menghadapi ujian nasional. Meski demikian, aktifitas menarinya akan tetap berjalan. “Sekarang mau fokus ujian dulu, sebentar lagi kan lulus. Tapi nanti festival budaya Raisya ikut tampil tanggal 5. Ini lagi persiapan,” katanya.

Anak pertama dari pasangan suami isteri (pasutri) Mufti Andriansyah dan Eva Doriska ini berkeinginan membentuk sebuah komunitas penari. Ia juga berniat mendirikan sanggar untuk mewadahi para remaja pecinta seni di wilayah Kota Tangerang.

“Rencana mau bikin komunitas, tapi bukan hanya seni tari aja. Supaya ada kegiatan yang positif di lingkungan, buat anak-anak dan remaja,” tandasnya. (Hel)

Back to top button