Puslabfor Selidiki Penyebab Kebakaran yang Tewaskan Sekeluarga di Legok Tangerang

Puslabfor Selidiki Penyebab Kebakaran yang Tewaskan Sekeluarga di Legok Tangerang
Kondisi rumah kebakaran yang tewaskan sekeluarga di Tangerang (Dok. Istimewa)

 

Metrobanten, Tangerang – Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab kebakaran di daerah Legok, Kabupaten Tangerang.

Dalam peristiwa kebakaran itu, diketahu lima orang yang masih satu keluarga meninggal dunia. Mereka yakni SS, RI, RIS, NI, dan ALV.

“Penyidik sedang melakukan olah TKP bersama Labfor Polri untuk mengetahui penyebab kebakaran dan dugaan-dugaan lain terkait dengan peristiwa ini,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan kepada wartawan, Jumat (23/10).

Baca juga: 4 Rumah Ludes Terbakar di Legok, Satu Keluarga Tewas

Selain melakukan olah TKP, kata Iman, pihaknya juga telah memeriksa tiga orang saksi untuk dimintai keterangan terkait peristiwa itu.

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Angga Surya Saputra mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

“Olah TKP sama Puslabfor untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut,” kata Angga.

Baca juga: Tim Jum’at Barokah Polda Banten Ajak Anak Yatim Piatu Bermain di Taman Lalu Lintas

Angga mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi. Api bersumber dari 1 rumah sekeluarga yang tewas dan merembet ke 3 rumah di sampingnya.

“Yang terbakar penuh 1 rumah, kemudian merembet ke samping kiri-kanannya,” kata Angga.

Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Kosrudin menyebutkan, lima orang yang merupakan satu keluarga tewas dalam kejadian tersebut. Kelima korban tewas adalah SS (55), RI (48), RIS (25), NI (22), dan ALV (18).

“Iya, ada lima orang meninggal dunia. Jadi ini diduga kebakaran ini di bagian depan pintu di ruang tamunya sekitar itu, sehingga korban tidak bisa keluar. Akhirnya ke belakang dan akhirnya kena asap segala macam dan meninggal karena kalau kita lihat sebagian besar utuh, baju utuh, dan sebagainya. Jadi korban kebanyakan menghirup asap,” ucap Kosrudin.

Kosrudin mengatakan saat itu pihaknya juga terlambat dikabari oleh warga sekitar terkait kebakaran. Selain itu, akses jalan yang sempat menjadi kendala pihak Damkar untuk bergerak ke perumahan.

“Warga dengar kretak-kretek, lalu kaget lihat (ternyata) api, teriak-teriak, bukannya telepon Damkar, malah memadamkan sendiri. Baru sejam dan setengah jam baru ingat, dan kebetulan akses di situ kecil pas-pasan mobil, sehingga yang mestinya 15 menit sampai (lokasi), jadinya 30 menit,” ujarnya.

Kosrudin menduga kebakaran yang berasal dari ruang tamu ini akibat korsleting. Selain itu, api tambah besar lantaran menyambar mobil yang ada di depan rumah. (red)

Back to top button