Proyek Pembangunan Tol Cileles-Panimbang Telan Biaya Hingga Rp4,5 Triliun

Proyek Pembangunan Tol Cileles-Panimbang Telan Biaya Hingga Rp4,5 Triliun
Kepala BPJN Banten, Wida Nurfaida didampingi Bupati Pandeglang, Irna Narulita sedang diwawancarai wartawan di lingkungan Pendopo Bupati Pandeglang, Kamis (17/6). (Foto Bantenraya)

 

Metrobanten, Pandeglang – Pembangunan atau konstruksi proyek jalan Tol Serang-Panimbang (Serpan) seksi III ruas jalan Cileles-Panimbang akan digarap pada akhir Agustus 2021. Proyek strategis nasional tersebut ditaksir menelan anggaran Rp4,5 triliun.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banten Wida Nurfaida mengatakan, proyek pembangunan jalan tol ruas Cileles-Panimbang akan digarap oleh tiga perusahaan besar konsorsium, yakni PT Sino Road and Bridge, Adikarya, dan WIKA yang bakal dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 mendatang dengan mendapatkan Pinjaman Luar Negeri dari Pemerintah China.

“Kita sudah tanda tangan kontrak tahun 2020. Secara pelaksanaan pekerjaan tergantung internal kontraktor. Misalnya 50 persen Adikarya dan WIKA, dan 50 persennya PT Sino. Pembagiannya berada di internal kontraktor untuk disepakati,” kata Wida, ditemui usai rapat koordinasi membahas progres pembangunan tol seksi III bersama Bupati Pandeglang Irna Narulita di Pendopo Bupati Pandeglang, Kamis (17/6/2021).

Diterangkannya, salah satu perusahaan penggarap proyek tol ruas Cileles-Panimbang adalah investor dari China. Sebab, pemerintah pusat mendapatkan bantuan keuangan dari Pemerintah China.

Bahkan kata Wida, proses data kegiatannya sudah disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Usai di Bappenas, sekarang prosesnya ada di Menteri Keuangan (Menkeu) untuk pengurusan pinjaman aplikasi. Nilainya itu Rp4,5 triliun,” jelasnya, dikutip dari laman Satelitnews.id.

Baca juga: Pemprov Banten Gelar Sosialisasi Sapu Bersih Pungutan Liar Kepada Pejabat dan BUMD

Karena pembangunan itu merupakan Project Loan China ungkap Wida, jadi kontraktornya ada kerjasama konsorsium (pembiayaan bersama) dari PT. Sino Road and Bridge Group Co. Ltd  asal Tiongkok, Adhi Karya, dan Wijaya Karya (Wika).

“Kalau tidak ada hambatan lagi, pengerjaan Tol seksi III di lapangan oleh PT. Sino, Adhi Karya, dan Wika itu, bakal dilaksanakan pada akhir bulan Agustud 2021 mendatang dengan target penyelesaian dua tahun pelaksanaan sejak SPM diterbitkan. Lahannya sendiri untuk di Kabupaten Pandeglang sudah mencapai 81 persen,” pungkasnya.

Soal pembebasan lahan kata Wida, sudah dikoordinasikan dengan pihak Pemkab Pandeglang melalui Bupati Pandeglang.

“Tadi sudah koordinasi, alhamdulillah koordinasi dengan Ibu Bupati Pandeglang dan tim di Kabupaten Pandeglang. Yang dibahas itu terkait mempercepat proses pembebasan lahannya,” ujarnya.

Menurut Wida, dia juga ingin memastikan dalam pengerjaannya nanti bakal melibatkan warga setempat di wilayah jalur Tol tersebut. Namun tetap semua masyarakat bakal diporsikan sesuai kemampuannya.

Baca juga: Wahidin Halim Kembali Perpanjang PPKM Berskala Mikro

“Pasti kami melibatkan masyarakat setempat, tetapi para pekerjanya terutama sesuai keahlian ya. Sebanyak-banyaknya karena anggarannya lumayan besar,” tandasnya.

Sementara itu, mendegar informasi adanya oknum “bergentayangan” yang menganggu proses pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi III Ruas Cileles-Panimbang, Bupati Pandeglang, Irna Narulita pasang badan dan bakal melibas oknum yang menggangu proses tersebut.

“Tadi sudah ibu (Irna menyebut dirinya) sampaikan kepada para kontraktor, kalau ada yang menganggu anda urusannya dengan saya. Siapa oknumnya, infonya di Kecamatan Bojong ada oknum, ibu akan urus dan tindak tegas. Kalau sudah dijamin nantinya dia (kontraktor) tenang,” kata Irna, usai melakukan koordinasi dengan BPJN, PT. Sino, Adhi Karya, dan Wika di Pendopo Bupati Pandeglang, Kamis (17/6).

Ditegaskan Irna, jangan sampai diganggu proses pembangunan Tol Serang-Panimbang itu, karena akses itu untuk kepentingan seluruh masyarakat dan investor yang bakal berinvestasi di Kabupaten Pandeglang.

“Kenapa investor masih ragu berinvestasi di Pandeglang, salah satunya karena tak ada akses yang memudahkan mereka. Kalau Tol digagalkan, jelas bahaya, bisa ketinggalan lagi kita semua oleh Kabupaten/ Kota lainnya. Pokoknya jangan diganggu, karena dampak positifnya untuk kemajuan Kabupaten Pandeglang dan masyarakat,” pungkasnya. (red)

Back to top button