Klenteng Boen Tek Bio Bersiap Rayakan Imlek

Metrobanten, Kota – Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī  yang berarti “malam pergantian tahun”.

Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan tahun baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam tahun baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok sering kali dinomori dari pemerintahan Huangdi.

Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2017 Masehi, “Tahun Tionghoa” dapat jadi tahun 4715, 4714, atau 4654.

Klenteng Boen Tek Bio, sebagai salah satu klenteng tertua di Tangerang sudah mulai bersiap untuk merayakan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 8 Februari mendatang.

Persiapan yang dilakukan kata Oey Tjin Eng selaku Humas Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Klenteng Boen Tek Bio adalah dengan membersihkan lokasi klenteng dan sekitarnya juga menambah pasokan lilin dan dupa serta kertas untuk persembahyangan yang diperlukan umat.

“Kita lagi siap-siap, diperkirakan akan ada dua ribuan warga Tionghoa yang akan datang ke Klenteng Boen Tek Bio ini, sehingga kita juga menyiapkan tambahan lilin, dupa dan kertas,” jelasnya.

Sebagai klenteng tertua di Tangerang dan telah masuk sebagi cagar budaya, warga atau umat yang nantinya diperkirakan tidah hanya datang dari Tangerang saja tetapi juga dari daerah lainya.

“Biasanya, masyarakat mulai datang ke Kelenteng sejak pukul 18.00 WIB hingga puncak perayaan Imlek pada pukul 00.00 WIB, biasanya bergelombang jumlahnya diperkirakan mencapai dua ribuan orang,” tuturnya lagi.

Untuk mengantisipasi kepadatan pengunjung saat perayaan Imlek, pengurus klenteng kata Tjin Eng telah melakukan berbagai persiapan, mulai dari membersihkan lokasi untuk sembahyang hingga tempat parkir kendaraan. Maka itu, pihaknya juga telah meminta aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk membantunya.

 

 

(Bbs, Net)

Back to top button