PMR Kabupaten Tangerang Gelar Jumbara ke-7 Bersama PMI
Metrobanten – Kader Palang Merah Remaja (PMR) Kabupaten Tangerang menggelar acara Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) bersama Palang Merah Indonesia (PMI).
Jumbara ke-7 tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid di Tangerang Volunteer Park Kecamatan Solear, Sabtu (16/09/23).
Sekda mengatakan, Jumbara merupakan pertemuan antara anggota PMR dan PMI Kabupaten Tangerang. Kegiatan tersebut diisi berbagai kegiatan untuk menambah wawasan, ilmu, dan pengalaman tentang kepalangmerahan.
“Ikuti dengan baik, terus menjaga kondisi kesehatan karena kegiatan ini dilakukan di alam bebas, dan serap materi serta pengalaman yang didapat,” pesan sekda kepada para peserta.
BACA JUGA: Kurangi Polusi Udara, Puspemkab Tangerang Disemprot Eco Enzim
Pemkab Tangerang melalui PMI terus melengkapi fasilitas untuk kegiatan-kegiatan kepalangmerahan dan relawan untuk meningkatkan kapasitas SDM. Salah satu bentuk kepedulian pemerintah daerah adalah dibangunnya Tangerang Volunteer Park.
Wadah ini dipersembahkan oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar untuk mencetak kader-kader PMI masa depan.
“Tangerang Volunteer Park dipersembahkan Pak Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar untuk kader-kader PMI. Untuk itu jaga dan rawat dengan baik kelestarian tempat ini,” ungkapnya.
Ketua PMI Kabupaten Tangerang Soma Atmaja mengatakan, Tangerang Volunteer Park di Kecamatan Solear merupakan sebuah bentuk torehan sejarah para relawan kesehatan yang berjuang melawan virus Covid-19, bahkan sampai mengorbankan nyawanya.
“Ini merupakan sejarah, di mana kita menghadapi pandemi Covid-19 saat itu, relawan, petugas kesehatan banyak yang berguguran. Disinilah kita abadikan melalui Monumen COVID-19 di Tangerang Volunteer Park,” jelas Soma Atmaja.
BACA JUGA: Ketua TP PKK Harap Desa Kemuning Pertahankan Juara P2WKSS
Sementara itu, Ketua Panitia Jumbara PMR ke-7 PMI Kabupaten Tangerang, Deden Umar Dani menjelaskan Jumbara ini diikuti hampir 1.500 peserta PMR di setiap kecamatan diberikan pemahaman tentang prinsip kepalangmerahan serta penampilan kreasi tenda dan seni budaya.
“Jumbara ini adalah ajang kreasi dan gembira, jadi peserta harus gembira baik sesama kontingen dari setiap kecamatan yang akan menampilkan khas wilayahnya masing-masing,” ujar Deden. (red)