Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana (LPBI) NU Kota Tangsel, Dikukuhkan
Metrobanten, Tangerang – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terus bergerak menguatkan perangkatnya.
Selain membentuk ranting di 54 kelurahan, Ormas Islam terbesar di Indonesia ini juga membentuk Lembaga-lembaga dan Badan Otonom NU.
Salah satunya Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kota Tangsel.
Kepengurusan LPBI NU Kota Tangsel dikukuhkan langsung oleh Ketua Tanfidziyah PC NU Kota Tangsel, KH. Abdullah Mas’ud, di Resto Anggrek Serpong, Minggu (07/03/2021).
Baca juga: Berbagai Penyakit Keturunan yang Perlu Anda Waspadai
Dalam pengukuhan tersebut, Ander Sumanegara ditetapkan sebagai Dewan Penasehat dan Fiqih Radito sebagai Ketua.
Ketua Tanfidziyah NU kota Tangsel KH. Abdullah Mas’ud mengatakan, LPBI NU ini merupakan bagian dari perqngkat NU.
Hal itu merujuk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU.
“Dalam AD/ART NU itu ada 18 perangkat. Nah di Tangsel, 18 perangkat ini akan kita hadirkan smua.
Baca juga: Pemberantasan Korupsi, Pemkot Cilegon Gelar Rakor dengan KPK
Draft kepengurusannya sudah ada di Sekjen PCNU, tinggal dikukuhkan saja,” ujarnya usai melantik kepengurusan LPBI NU Tangsel.
LPBI NU Tangsel ini merupakan lembaga ke tiga yang sudah dikukuhkan.
Sebelumnya, PCNU tangsel telah mengukuhkan lembaga lainnya. Beberapa di antaranya LWP NU dan LAZISNU.
“LPBI ini baru beridiri dua periode, Di Tangsel, LPBI jangan kalah gaungnya dengan LPBI pusat,” imbuhnya.
Ketua LPBI NU Kota Tangsel Fiqih Radito, meminta dukungan dan doa dari semua pihak, terutama dari PBNU dan LPBI NU pusat dan PCNU Tangsel.
Mengingat di Tangsel sendiri LPBI NU ini merupakan lembaga baru sehingga masih membutuhkan banyak bimbingan.
“Kami pengurus baru dan lembaga baru di Tangsel, kami mohon dukungan, doa dan bimbingannya dari semua pihak,” ucapnya.
Dia memaparkan, di kepengurusan yang baru ini ada lima program yang akan segera dijalankan.
Pertama, aksi nyata di bidang sosial kemanusiaan baik yang bersifat rutin maupun insidental.
Kemudian, LPBI NU Tangsel akan merespon segala bencana yang terjadi di Tangsel dan daerah tetangga seperti Kabupaten dan Kota Tangerang serta daerah lainnya.
Selanjutnya, pihaknya akan membentuk relawan di setiap kecamatan di Tangsel.
Keempat, pihaknya akan menggelar pelatihan penanghulangan bencana dan ketahanan pangan. Terakhir yakni publikasi.
“Publikasi ini Sangat penting baik offline maupun online. Semua program akan dimulai dari keluarga NU, ponpes, dan warga Nahdliyin.
Pembina LPBI NU kota Tangsel Andre Sumanegara menambahkan, perencanaan yang sudah ditetapkan pengurus LPBI NU Tangsel harus langsung diaplikasikan kepada maayarakat melalui sosialisasi dan edukasi.
Serta membentuk relawan untuk penanganan bencana dan penanganan keseimbangan limgkungan.
“Harus disegerakan. Dalam waktu dekat kita harus segera lakukan aksi yang paling sederhana. Mulai dari diklat relawan bencana hingga peran sosial untuk lingkungan. Seperti cabut paku di pohon dan edukasi penanganan sampah mulai dari rumah-rumah,” imbuh Andre. (asn)