Bahaya Mengonsumsi Minuman dan Makanan Manis Berlebihan

Metrobanten – Mengonsumsi minuman dan makanan manis memang nikmat. Namun, di balik kenikmatan tersebut, hidangan dengan kandungan gula tinggi dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, hingga penyakit kanker.
Sumber rasa manis pada minuman dan makanan umumnya adalah gula. Jenis gula yang biasa ditambahkan dalam minuman atau makanan cukup beragam, mulai dari gula pasir, brown sugar, gula aren, gula merah, gula rafinasi, madu, hingga sirup jagung.
Apa itu gula?
Gula adalah karbohidrat yang ditemukan secara alami di sejumlah makanan yang berbeda, dari laktosa dalam susu hingga fruktosa dalam buah dan madu.
Ada dua jenis gula: gula alami, seperti laktosa, dan gula tambahan atau ‘bebas’ yang mencakup gula meja (sukrosa) rafinasi serta sumber terkonsentrasi seperti jus buah, madu, dan sirup. Organisasi kesehatan termasuk NHS menyarankan agar kita mengurangi ‘gula bebas’ ini.
Berapa banyak gula yang bisa saya makan setiap hari?
Rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan penasihat nutrisi resmi Inggris adalah bahwa hanya 5% dari asupan kalori harian kita yang harus terdiri dari tambahan gula ‘bebas’. Ini berarti:
• Orang dewasa tidak boleh mengonsumsi lebih dari 30g sehari (kira-kira tujuh gula batu).
• Anak-anak berusia 7-10 tahun tidak boleh lebih dari 24g sehari (enam gula batu).
• Anak usia 4-6 tahun tidak boleh lebih dari 19g sehari (lima gula batu).
Mengapa gula buruk bagi saya?
Mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung dan kerusakan gigi.
Jika Anda sangat aktif dan berolahraga secara teratur, beberapa gula dalam makanan membantu memasok energi siap pakai untuk mengisi bahan bakar otot Anda dan menjaga otak Anda tetap aktif.
Masalah bagi sebagian besar dari kita adalah bahwa banyak dari makanan olahan yang kita makan khususnya yang dipasarkan untuk anak-anak yang telah menambahkan gula yang memasok energi dalam bentuk kalori ‘kosong’, sehingga kita akhirnya mengonsumsi lebih dari yang kita butuhkan.
Bahaya di Balik Konsumsi Minuman dan Makanan Manis Berlebihan
Batas konsumsi gula yang dianjurkan adalah 54 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari. Batas ini merupakan total gula dari semua minuman dan makanan yang Anda konsumsi dalam satu hari, termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, susu, teh manis, boba, minuman bersoda, donat, atau keik.
Konsumsi gula harian yang melebihi batas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang mengintai di balik nikmatnya minuman dan makanan manis:
1. Obesitas
Konsumsi minuman dan makanan manis berlebihan acap kali menjadi penyebab utama kenaikan berat badan hingga obesitas.
Hal ini karena minuman dan makanan manis kebanyakan mengandung gula sederhana yang dapat meningkatkan rasa lapar, sehingga membuat Anda makan lebih banyak.
2. Diabetes
Obesitas akibat konsumsi minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Tak hanya obesitas, asupan gula berlebih secara terus-menerus juga bisa menyebabkan resistensi insulin yang memicu terjadinya penyakit diabetes.
3. Penyakit jantung
Risiko kematikan akibat penyakit jantung diketahui lebih tinggi terjadi pada orang yang gemar mengonsumsi minuman dan makanan manis.
Hal ini karena kadar gula berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
4. Kulit berjerawat
Bahaya minuman dan makanan manis selanjutnya adalah memperparah atau menyebabkan kulit berjerawat.
Kadar gula dalam tubuh yang melonjak tinggi dapat meningkatkan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan. Kondisi-kondisi tersebut dapat memicu timbulnya jerawat di kulit.
5. Penyakit kanker
Peradangan di tubuh, obesitas, dan resistensi insulin karena konsumsi gula berlebih diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker esofagus.
6. Kerusakan gigi
Gula menjadi salah satu penyebab utama kerusakan gigi. Gula dari asupan minuman dan makanan manis yang menempel di gigi akan membantu bakteri menghasilkan asam dan mengikis email gigi.
Namun, kondisi tersebut tidak berlaku untuk gula alami dari buah-buahan dan sayuran. Gula alami ini relatif aman untuk kesehatan gigi selama dikonsumsi secara langsung.
7. Depresi
Minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Hal ini karena gula yang terkandung di dalam hidangan manis dapat menyebabkan ketagihan, serta meningkatkan kadar opioid dan dopamin di dalam otak.
Agar tidak menderita berbagai penyakit di atas, pastikan Anda mengonsumsi minuman dan makanan manis dalam jumlah yang wajar dan tidak melebihi batas konsumsi gula harian yang disarankan.
Nah, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menghindari konsumsi gula berlebih, antara lain:
- Usahakan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur.
- Batasi gula tambahan dalam minuman atau makanan yang Anda olah.
- Perbanyak minum air putih atau pilih minuman yang bebas gula.
- Pilih minuman dan makanan yang rendah gula.
- Selalu periksa kandungan gula yang tertera di label kemasan sebelum membeli produk minuman atau makanan.
Jangan lupa untuk selalu memastikan asupan gula dalam makanan dan minuman manis yang Anda konsumsi sesuai dengan takaran yang telah dianjurkan. Jika ingin memastikan takaran gula yang sesuai, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter, terlebih jika Anda menderita kondisi medis tertentu, misalnya diabetes.
(Arsa)









