Pengelolaan KWT Sukses Membawa Peningkatan Ekonomi Warga

Metrobanten – Adanya pembentukan gerakan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Tangerang seolah menjadi harapan baru bagi masyarakat.
Bagaimana tidak, program KWT mampu meningkatkan perekonomian masyarakat disekitarnya. Selain itu, mengubah lahan mati menjadi hijau dan bermanfaat dengan adanya KWT.
Sejak awal mula di bentuk pada 2013, Kota Tangerang telah memiliki 114 KWT yang tersebar di 13 Kecamatan.
Dimana berkat adanya Gerakan KWT ini mampu mengubah kegiatan masyarakat menjadi lebih produktif. Hal tersebut dirasakan oleh Yuyun Yuningsih Dharmawan, salah seorang anggota dari KWT Anthurium, yang berada di Pondok Arum, RT 006, RW 003, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci.
BACA JUGA: Pemkot Tangerang Raih Penghargaan Realisasi TKD Terbaik 2023
Ia menceritakan bagaimana lewat gerakan KWT dapat menyadarkan masyarakat dalam manfaat gerakan menanam sayuran di pekarangan rumah.
“Sebelumnya warga disini enggan untuk menanam sayur, karena stigma bahwa sayur yang bagus itu hanya bisa ditanam di dataran tinggi. Lalu lewat gerakan KWT ini menyadarkan mereka bahwa ternyata kita bisa menanam sayur di pekarangan rumah yang tak hanya harus dengan kondisi tanah yang bagus.” ujar Yuyun
”Akhirnya kini warga disini hampir 80 persen sudah secara mandiri menanam sayur di pekarangan rumah,” jelasnya.
Lanjut Yuyun, dirinya dan warga sekitar mengaku berkat gerakan KWT tersebut, mampu meningkatkan perputaran ekonomi. Bagaimana tidak, dengan mengkonsumsi hasil panen sendiri dapat menghemat kebutuhan sehari-hari.
Serta hasil panen dari masing-masing warga atau yang ada di Gerakan KWT Anthurium dapat dijual kembali, sehingga dapat terlihat perputaran ekonomi dari adanya gerakan KWT tersebut.
“Dalam sekali panen, pendapatan yang mampu diraih hingga Rp1 juta. Karena kami biasanya mengambil sayuran di KWT apabila ada pesanan, dan apabila terdapat sayur yang tidak ada, akan kami arahkan ke warga yang sudah bisa dipanen,” ungkapnya.
BACA JUGA: Booth Dukcapil Kota Tangerang Mudahkan Mengurus e-KTP dan KK
Disisi lain, Juandi, anggota dari KWT Jahe, mengatakan hal yang sama. Dimana dengan adanya gerakan KWT seperti ini, dapat meningkatkan perekonomian warga.
Apalagi dulunya lahan KWT Jahe merupakan lahan tandus dan sempit, namun kini menjadi sumber penghasilan KWT yang berlokasi di Jalan KH. Hasyim Ashari, Gang Kijan Ridi, RT 001, RW 003, Kelurahan Nerogtog, Kecamatan Pinang.
Dimana setiap bulannya dari hasil panen sayuran tersebut mampu meraup omset Rp1,5 juta per bulan.
“Tak hanya dijual kembali, namun hasil panen dari KWT Jahe pun diolah kembali menjadi makanan yang dijual di Dapur KWT yang dikelola oleh anggota.”
”Sehingga mampu menambah pendapatan lebih banyak lagi. Karena dari Dapur KWT, yang mampu raup omset kisaran Rp17 juta setiap bulan, menjadi sumber penghasilan bagi kami anggota KWT. Tentu disini roda perekonomian bagi anggota KWT dapat terus berjalan,” ucap Juandi.
Ia pun berharap, komitmen dalam membina KWT yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bisa terus dilakukan. Sehingga hal ini dapat membantu warganya untuk terus konsisten dalam menjalankan gerakan KWT di Kota Tangerang. (Red)