Penanganan Stunting, DWP Banten Gelar Sosialisasi Aplikasi e-Asuh
Metrobanten – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten menggelar Sosialisasi Aplikasi e-Asuh di Gedung Negara Provinsi Banten Jl Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang, Kamis (10/8/2023).
Sosialisasi tentang stimulasi untuk anak stunting itu digelar secara hybrid. Diikuti oleh 40 orang secara offline dan 106 orang secara online.
Stimulasi adalah rangsangan-rangsangan atau stimulus yang diberikan kepada anak oleh lingkungan sekitarnya, terutama orang tua, agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Seperti diungkap Penasehat DWP Provinsi Banten Tine Al Muktabar yang sekaligus sebagai Bunda PAUD, salah satu program prioritas Pemerintah adalah program percepatan penanganan stunting. Semua perlu bersama dan bergotong-royong dalam percepatan penanganan stunting.
“Percepatan penanganan stunting tidak hanya soal asupan makanan bergizi, namun juga masalah stimulasi.” ungkapnya.
“Penanganan stunting tidak hanya pada aspek nutrisi tetapi juga aspek pengembalian fungsi kognisi. Sebagaimana kita ketahui, pada anak stunting terjadi penurunan fungsi kognisi, penurunan pada kecerdasan anak. Untuk mengejar, mau tidak mau harus dengan stimulasi, tidak cukup hanya dengan nutrisi,” tambah Tine.
Dikatakan, stimulasi harus menyesuaikan karakteristik masing-masing anak serta spesifik. Agar menyenangkan dan tidak menimbulkan stress pada anak, stimulasi dikemas dengan metode bermain. “Harus ada interaksi,” ungkap Tine.
Dipaparkan, aplikasi e-Asuh terdapat dalam e-dasawisma yang terdiri dari platform informasi dan platform pelaporan. e-Asuh merupakan informasi pola asuh. Bagian dari platform informasi yang juga memuat stunting dan ibu hamil.
e-Asuh memuat informasi pola asuh untuk stimulasi anak stunting. Materi informasi yang dimuat merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Indonesia.
“Melibatkan para narasumber sesuai dengan kepakarannya. Aspek tumbuh kembang dari spesialis konsultan anak, aspek psikologi dari pakar psikologi, juga didukung peneliti-peneliti neuroscience karena fokus pada pertumbuhan otak,” papar Tine. “Aplikasi e-Asuh terbuka luas, bisa dibuka siapa saja. Dharma Wanita Persatuan sebagai pelopor sosialisasi bagi seluruh khalayak,” tambahnya.
Tine optimis, materi-materi informasi yang terdapat pada aplikasi e-Asuh bakal mudah diadaptasi dan dipraktikkan para Ibu rumah tangga.
Pasalnya, materi informasi ditampilkan disusun dengan bahasa yang mudah dipahami dan populer di masyarakat. Demikian pula contoh-contoh stimulasi dengan tayangan animasi yang tampil sederhana dan mudah dipahami.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina mengaku bangga atas kontribusi Bunda PAUD yang juga penasehat DWP Provinsi Banten Tine Al Muktabar atas kontribusi kepada Pemprov Banten dalam percepatan penanganan stunting.
“Langsung diinisiasi bahkan dalam pengisian kontennya. Percepatan penurunan stunting di Provinsi Banten agar capaiannya semakin besar,” ungkap Nina. “Aplikasi e-Asuh sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Memberikan efek baik bagi orang tua maupun anak,” tambahnya.
Nina berharap, materi informasi e-Asuh bisa disosialisasikan dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dharma Wanita Persatuan Provinsi Banten.
Hal senada juga diiungkap oleh Ketua DWP Provinsi Banten Tuchfah Tranggono. Sosialisasi e-Asuh akan menjadi program berkelanjutan DWP Provinsi Banten dalam rangka Percepatan Penanganan Stunting.
Sebagai informasi, selain Prof Dr Tine Al Muktabar sebagai Bunda PAUD, hadir pula sebagai narasumber Dr dr Trinovita Andriani dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hadir secara offline, jajaran pengurus DWP Provinsi Banten, DWP Kabupaten Pandeglang, DWP Kabupaten Tangerang, serta DWP Kabupaten Lebak. (red)