Kapolresta Tangerang: Ibu Pembuang Bayi Jalani Pemeriksaan Psikologis

Kapolresta Tangerang: Ibu Pembuang Bayi Jalani Pemeriksaan Psikologis
Saat kepolisian melakukan evakuasi mayat bayi di Kampung Kandang Gede (Photo: Polresta Tangerang.)

Metrobanten – Aparat Polsek Kronjo dibantu Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Tangerang berhasil mengungkap identitas mayat bayi laki-laki yang ditemukan di bantaran kali di Kampung Kandang Gede, Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/4/2023).

“Dari hasil penyelidikan, diperoleh hasil fakta bahwa mayat bayi laki-laki itu berusia kurang lebih 10 bulan , dan diidentifikasi sebagai anak atas nama M. Al-ikhsan,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono saat konferensi pers di Mapolsek Kronjo, Jumat (7/4/2023).

Sigit menerangkan, bayi laki-laki itu merupakan anak dari pasangan suami istri yakni Edi dan Kamrah. Pasangan suami istri itu tinggal di Kampung Susukan, Desa Pasir, Kecamatan Kronjo.

Perempuan paruh baya ini diamankan lantaran diduga merupakan tersangka yang membuang bayi laki-lakinya ke bantaran kali Kandang Gede, Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang Senin (03/04).

Selang 2 hari yakni pada Rabu (05/04) mayat bayi laki-laki itu ditemukan di bantaran kali oleh warga.

Akibat tindakannya itu, KM diamankan polisi dan ditetapkan sebagai tersangka. KM kini menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk pemeriksaan psikologis.

BACA JUGA: Polresta Tangerang Tangkap Ibu Pembuang Bayi di Bantaran Kali Kronjo

Saat Press Conference pada Jumat (07/04) Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono menjelaskan terkait peristiwa tersebut.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis, yang bersangkutan tidak mengalami permasalahan psikologis,” kata Sigit.

Kemudian Sigit menyampaikan bahwa tersangka dinyatakan sehat secara psikologis. Hal itu disimpulkan pemeriksa karena tersangka dapat menjawab pertanyaan dengan baik, runut, dan logis. “Tersangka juga dapat menyampaikan latar belakang alasan atau motif tersangka melakukan tindakan itu,” tutur Sigit.

Adapun saat dikonfirmasi lebih lanjut pada Sabtu (08/04), Sigit mengungkapkan motif tersangka adalah karena anak terus menangis selama beberapa hari.

Selain itu, tersangka juga mengaku semakin tertekan karena rasa lelah akibat pekerjaan rumah tangga serta ditambah himpitan ekonomi. Faktor lain juga karena tidak adanya suami didekatnya, suaminya bekerja di Jakarta dan sudah beberapa hari tidak bisa dihubungi.

Sigit menegaskan, polisi tidak hanya fokus pada penanganan perkara atau pemeriksaan tersangka. Pihaknya juga akan menyambangi rumah korban sekaligus rumah tersangka.

“Tujuan kami untuk memberikan penguatan kepada anak-anak tersangka yang lainnya karena tersangka akan menjalani proses hukum. Kami akan dorong anak-anak yang bersangkutan mendapatkan perhatian dari keluarga dan lingkungan,” tutup Sigit. (hms)

Back to top button