Pemkot Tangerang Gairahkan Budaya Literasi Kepada Narapida di Lapas Pemuda Kelas II A

Pemkot Tangerang Gairahkan Budaya Literasi Kepada Narapida di Lapas Pemuda Kelas II A
Butuh informasi, motivasi, mengasah religi, atau sekadar rekreasi maupun menambah skill, walau berada di balik jeruji penjara

Metrobanten, Kota – Tubuh mereka terpenjara, tapi tidak dengan jiwanya. Para narapidana tetap memiliki hak yang sama dengan kita. Butuh informasi, motivasi, mengasah religi, atau sekadar rekreasi maupun menambah skill, walau berada di balik jeruji penjara.

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) saat ini sedang gencar meningkatkan gairah literasi di balik jeruji. Kali ini, meminjamkan 200 buku bacaan, ke Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang, Jumat (24/7/20).

Baca juga: Olahraga Bersama, TNI-Polri Banten Bersepeda Bareng Sejauh 40 KM

“Ngak cuma minjemin buku. Kami juga menghadirkan Mobil perpustakaan keliling. Ini kunjungan DPAD kedua, dan akan dirutinkan. Kami juga sedang menjalin hubungan ke lapas-lapas lainnya,” Kepala DPAD Kota Tangerang, Sayuti.

Lanjutnya, berbagai tema buku yang dipinjamkan mulai dari dunia psikologi, agama, sosial, teknik, keterampilan hingga fiksi. “200 buku yang DPAD pinjamkan, nantinya secara berkala tiga bulan sekali akan kami ganti. Sehingga, referensi buku bacaan para napi akan terus update,” katanya.

Baca juga: Kabid Humas Polda Banten Hadiri Rakor Komisi Informasi Provinsi Banten

Sementara itu, Kepala Lapas Pemuda Kelas II A, Achmat Muchlisin, menuturkan, lapas sudah memiliki perpustakaan dan koleksi sendiri. Namun, masih dalam jumlah yang terbatas. “Sehingga, kami menyurati DPAD Kota Tangerang untuk menjalin kerjasama. Alhamdulillah, responnya cepat. Ke depan, ini akan menjadi kerjasama rutin,” tutur Achmat.

Ia menuturkan, tubuh para napi memang tak dapat menjelajahi dunia. Tapi melalui buku bacaan, napi bisa mengenal dunia. Diharapkan, dengan gairah literasi di balik jeruji yang terus digencarkan ini, narapidana tetap mendapatkan motivasi diri, memperkuat ilmu dan keterampilan dirinya.

“Sehingga kebdepannya, bisa menjadi bekal, modal dan kekuatan para napi saat kelak mereka menghirup udara luar,” tutupnya. (rls)

Back to top button