Pemkab Tangerang Gelar Program KOIN PERAK untuk Tingkatkan Akseptor
MetroBanten, Tangerang – Pemkab Tangerang melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Program Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Bergerak di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang, Rabu (16/03/2022).
Kepala Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan Keluarga Berencana DPPKB Kabupaten Tangerang, Tugimin mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mendekatkan layanan KB kepada masyarakat khususnya Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah Rajeg, Kabupaten Tangerang.
Kegiatan Kolaborasi Integrasi Pelayanan KB Bergerak (KOIN PERAK) ini juga dikhususkan untuk metode kontrasepsi jangka panjang, seperti memakaikan alat kontrasepsi dalam rahim (Intrauterine Device/IUD) dan juga implant.
“Dalam kegiatan ini terdiri dari pelayanan KB IUD dan juga implan. Kegiatan ini berjalan selama tiga bulan, dimulai dari bulan Maret sampai dengan Mei, DPPKB juga akan berkeliling ke kecamatan,” ucapnya.
BACA JUGA: Bumdes Pangarengan Rajeg Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng Murah
Menurut data dari DPPKB Kabupaten Tangerang tahun 2021, jumlah PUS Kabupaten Tangerang mencapai 718.552 pasangan. Sedangkan, jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Tangerang mencapai 541.646 akseptor.
Selain itu, untuk fasilitas kesehatan di Kabupaten Tangerang, lanjut Tugimin, terdapat kurang lebih 49 faskes milik pemerintah dan juga swasta yang melayani KB.
“Untuk hari ini terdata kurang lebih sebanyak 60 peserta yang mengikuti KB. Kegiatan ini juga dilakukan sebagai wujud komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program pembangunan keluarga berencana khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
BACA JUGA: Forum OPD Gabungan, Pemkot Tangsel Akan Atasi Kemacetan Jalan
Sementara itu, Camat Rajeg, Ahmad Patoni yang turut meninjau berjalannya kegiatan tersebut berharap, melalui pelayanan KB ini dapat menjaring PUS yang belum terlayani alat kontrasepsi dengan metode jangka panjang, termasuk meningkatkan kepesertaan KB serta dapat mencegah terjadinya lonjakan penduduk di wilayahnya tersebut.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat mencegah terjadinya over populasi di wilayah Kabupaten Tangerang,” ucap Patoni. (Red)