Pemkab Lebak Minta Perajin Gula Aren Meningkatkan Kualitas Produksi

Pemkab Lebak Minta Perajin Gula Aren Meningkatkan Kualitas Produksi.

 

MetroBanten, Lebak – Pemkab Lebak meminta semua para perajin gula aren meningkatkan kualitas produksi sehingga mampu meningkatkan daya jual di pasar domestik dan mancanegara pascapandemi.

“Kita merasa bangga produk gula aren yang berkembang di desa-desa menembus pasar ekspor,” kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi saat meninjau produksi aneka makanan di Gallery Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dilansir dari laman Antara.

Pemerintah daerah mendorong perajin gula aren memiliki kualitas produk sehingga permintaan pasar ekspor meningkat.

Saat ini, kata dia, produk gula aren di desa-desa dengan menggunakan peralatan tradisional banyak diminati pasar domestik hingga mancanegara.

Karena itu, pihaknya meminta produk gula aren terus ditingkatkan kualitasnya, sehingga menyumbangkan ekonomi masyarakat Kabupaten Lebak.

“Kami meyakini produk kerajinan gula aren itu dapat meningkatkan kesejahteraan dan dapat mengatasi kemiskinan juga pengangguran,” katanya.

BACA JUGA: Pemkab Tangerang Temukan 5 Hewan Terkena Penyakit Mulut dan Kuku

Ade mengatakan selama ini produksi gula aren di Kabupaten Lebak terbesar di Provinsi Banten hingga mencapai ribuan ton per bulan. Bahkan, produksi gula aren menjadi andalan ekonomi masyarakat di desa-desa.

Keunggulan gula aren di daerah ini cukup alami dan masuk kategori organik karena perkebunan aren milik petani tidak terpapar pupuk kimia.

Lokasi perkebunan aren di kawasan pegunungan dan perbukitan yang tersebar di Kecamatan Sobang, Cijaku, Cigemblong, Cihara, Malingping, Panggarangan, Bayah, Cilograng, Cibeber, Leuwidamar, Cirinten, Muncang, dan Lebak Gedong.

Berdasarkan data produsen gula aren di Kabupaten Lebak tercatat 5.815 unit, dengan omzet hingga menembus Rp96,65 miliar per tahun.

Pemerintah daerah secara bertahap memberikan sertifikasi halal dan sertifikasi organik untuk perajin guna menembus pasar nasional hingga ekspor.

“Dengan sertifikasi itu dipastikan permintaan pasar cenderung meningkat, ” katanya.

BACA JUGA: Komunitas Banksasuci Gelar Plogging untuk Kebersihan Kota Tangerang

Ia mengatakan produksi gula aren di Kabupaten Lebak dikembangkan sesuai dengan permintaan pasar dalam bentuk cetak yang dikenal gula aren cetak dan bubuk yang disebut gula aren semut.

Pemerintah daerah terus membina pelaku usaha gula aren agar tumbuh dan berkembang karena memberikan kontribusi terhadap ekonomi masyarakat setempat.

Produksi gula aren Kabupaten Lebak kebanyakan bahan baku pemanis, antara lain untuk campuran minuman, makanan, aneka kuliner, dan sirup.

“Kami berkomitmen untuk membina dan memfasilitasi pasar agar gula aren bisa bersaing pasar,” katanya.

Ketua Kelompok Usaha Bersama (Kube) Mitra Mandala Kabupaten Lebak Anwar Aan mengatakan pihaknya mengembangkan produksi gula aren dan gula semut karena sesuai dengan permintaan pasar.

Pengembangan gula aren di daerah itu karena terdapat perkebunan pohon aren yang melimpah.

Lahan perkebunan pohon nira seluas 170 hektare dengan jumlah petani 148 orang.
Produksi gula aren kelompoknya itu dipasok ke berbagai daerah, bahkan ekspor ke Korea Selatan dan Australia melalui perusahaan eksportir dari Jakarta.

“Kami belum lama ini ekspor gula aren ke Australia sekitar dua ton, ” katanya. (Red)

Back to top button