Pemerintah Menggelar Vaksinasi Massal di Pertengahan Januari 2021
Metrobanten, Jakarta – Pemerintah Indonesia sudah memiliki 3 juta dosis vaksin COVID-19. Semua vaksin tersebut buatan dari Sinovac, China. Seluruh vaksin ini akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero) sebelum benar-benar disuntikan ke masyarakat.
Jokowi menyebut pelajaran mahal selama pandemi COVID-19 membuat Indonesia lebih siap memasuki 2021.
“Kita memasuki tahun 2021 dengan langkah yang lebih tegap. Pelajaran yang mahal, pengorbanan tiada tepermanai selama masa pandemi, membuat kita lebih siap. Mari bersama-sama melangkah melewati ambang tahun yang baru ini dengan penuh semangat dan harapan,” tulis Jokowi dalam akun Twitter resminya, Jumat (1/1/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan proses vaksinasi COVID-19 akan dimulai pada pertengahan Januari 2021. Proses vaksinasi diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: Jelang Pergantian Tahun: Polri Minta Masyarakat Waspadai Provokasi
“Tahun ini, pemerintah akan menggelar vaksinasi massal COVID-19. Indonesia telah mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech-Pfizer,” kata Jokowi.
Dia bilang, vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu strategi jitu dalam menghentikan penyebaran virus Corona.
“Oleh karena itu, pemerintah akan terus bekerja keras, terus bekerja keras mengendalikan kasus COVID-19. Vaksinasi juga akan segera dilakukan di pertengahan Januari 2021, ini untuk mencapai herd immunity, kekebalan komunal sehingga penyebaran COVID bisa kita hentikan,” kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden yang dikutip metrobanten.co.id, Jum’at (1/01/2021).
Baca juga: Kapolda Banten Ingatkan Masyarakat Tidak Rayakan Malam Tahun Baru di Luar Rumah
Jokowi meyakini, Indonesia mampu bangkit dan melakukan banyak ekonomi dalam rangka memulihkan ekonomi dari pandemi COVID-19. Pemulihan ekonomi nasional, menurut dia sudah mulai terasa di kuartal III dan kuartal IV-2020. Apalagi vaksin COVID-19 akan segera disebar.
“Investasi baru mulai muncul yang akan menggerakkan ekonomi masyarakat dan industri masa depan sehingga peluang kerja akan meningkat dan kesejahteraan masyarakat akan lebih baik,” jelasnya.
Tahun ini, pemerintah akan menggelar vaksinasi massal Covid-19. Indonesia telah mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech-Pfizer.
Pemerintah juga melanjutkan program perlindungan sosial seperti kartu sembako, bansos tunai, Kartu Prakerja, dll.
— Joko Widodo (@jokowi) January 1, 2021
Meski demikian, Jokowi menyebut ada syarat mutlak untuk memulihkan ekonomi nasional, yaitu seluruh masyarakat Indonesia tetap menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun. Dia juga meminta seluruh masyarakat tanah air untuk tidak lengah dan menganggap enteng COVID-19.
“Kita harus berhasil mengatasi pandemi COVID, kita harus mampu menghentikan wabah ini dengan segera, memang sesuatu yang tidak mudah,” katanya.
Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan, dengan kesehatan masyarakat yang meningkat, maka kepercayaan dunia terhadap Indonesia pun akan meningkat. Dengan begitu, pemulihan ekonomi nasional akan terjadi di 2021.
“Bersama-sama insya Allah kita mampu atasi ujian berat ini, tahun 2021 akan jadi catatan sejarah sebagai tahun pemulihan kehidupan kita semua,” ungkap Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Adanya pandemi COVID-19, tahun 2020 merupakan tahun ujian yang amat berat bagi Indonesia dan juga dunia. Pandemi COVID-19 menjadi ujian nyata yang harus ditangani oleh Indonesia maupun dunia.
“Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2020, kita semua mencatat tahun 2020 sebagai tahun ujian yang amat berat. Pandemi COVID-19 mengakibatkan krisis kesehatan dunia, dan krisis perekonomian dunia yang melanda 215 negara,” kata Jokowi.
Jokowi menganggap pandemi COVID-19 sebagai ujian berat lantaran banyak masyarakat yang terdampak, mulai dari kehilangan pekerjaan hingga kehilangan nafkah atau penghasilan. Dia menyebut, total kasus positif COVID-19 secara dunia sudah mencapai 82 juta orang dengan angka kematian mencapai sekitar 1,8 juta orang.
“Banyak orang yang kehilangan pekerjaan, banyak orang kehilangan nafkah yang membuat tahun 2020 merupakan krisis terberat dalam sejarah dunia,” kata Jokowi.
Namun demikian, orang nomor satu di Indonesia ini mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa menghadapi pandemi COVID-19 dengan ketegaran sehingga roda kehidupan masih bisa bergerak
“Kita mampu beradaptasi dengan cara-cara baru agar wabah ini bisa kita batasi, dan permasalahan perekonomian bisa kita selesaikan satu demi satu,” tutur Jokowi. (arsa)