Tips Menciptakan Rumah Aman dan Nyaman untuk Anak

Metrobanten – Orangtua memiliki kewajiban untuk memastikan anak berada di tempat yang aman dan nyaman. Rumah menjadi salah satu tempat tumbuh kembang anak yang perlu dikondisikan sebagai tempat yang aman dan nyaman.
Sementara itu, orangtua juga harus bekerja yang membuatnya tidak jarang membagi fokus di waktu yang bersamaan. Sehingga orangtua perlu menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman bagi anak saat harus ditinggal bekerja.
Menciptakan rumah aman untuk anak dapat membantu tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, rumah yang aman juga dapat melatih kemampuaan kognitif dan emosional anak, serta menghindarkan anak dari cedera.
Rumah merupakan salah satu tempat bagi anak untuk belajar banyak hal. Ini tentu tak terlepas dari risiko anak mengalami cedera, misalnya terpeleset, terjatuh, atau bahkan terjepit pintu.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Anda perlu mengetahui jenis cedera dan cara mencegah terjadinya kecelakaan di rumah agar tercipta rumah aman untuk anak.
Cara Mencegah Risiko Cedera pada Anak di Dalam Rumah
Cedera yang dapat dialami anak di dalam rumah beragam, mulai dari terjatuh, tersedak, terjepit, hingga luka bakar. Berikut ini adalah beberapa jenis cedera yang umum terjadi pada anak beserta langkah-langkah pencegahannya:
1. Terjatuh
Terjatuh adalah cedera yang paling umum dialami oleh anak di rumah. Untuk mencegah dan mengurangi risiko anak dari cedera akibat terjatuh, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
- Gunakan tempat tidur dengan pagar pengaman untuk mencegah anak terjatuh dari tempat tidur.
- Pasang pengait pada jendela guna mencegah anak merangkak keluar, terutama di lantai atas rumah.
- Hindari menempatkan kursi atau benda lain yang mudah dipanjat berdekatan dengan jendela.
- Pastikan tidak ada barang di anak tangga yang dapat membuat anak tersandung atau terpeleset.
2. Tersedak dan tercekik
Anak-anak sering kali suka memasukkan suatu benda ke dalam mulutnya, terutama benda-benda kecil seperti kelereng, kancing, biji-bijian, atau permen. Hal ini bisa membuat mereka berisiko tersedak. Oleh karena itu, jauhkan anak Anda dari barang-barang yang berisiko tertelan.
Bantal atau boneka besar juga dapat membahayakan anak jika diletakkan di tempat yang tidak tepat. Dengan demikian, hindari meletakkan bantal atau boneka berukuran besar di tempat tidur karena berpotensi menimpa anak saat tidur dan membuatnya sulit bernapas.
3. Terbakar atau luka akibat benda panas
Jauhkan anak dari benda-benda yang menghasilkan hawa panas dan api, seperti korek api, kompor, setrika, dan alat pelurus rambut. Segera matikan alat-alat tersebut saat tidak digunakan untuk mencegah terjadinya luka bakar pada anak.
Matikan semua saklar dan cabut sambungan listrik sebelum Anda tidur. Pasang penutup pada kotak sambungan listrik, terutama di area yang mudah dijangkau anak.
Dampingi pula anak saat terlibat kontak dengan air panas, baik ketika mandi atau mengonsumsi minuman panas.
4. Keracunan
Pada umumnya, anak belum bisa memahami barang apa saja yang mengandung bahan berbahaya atau racun.
Keracunan pada anak sering kali terjadi akibat makanan, produk rumah tangga, obat-obatan, dan produk kosmetik yang tidak sengaja tertelan oleh anak. Hal tersebut dapat terjadi karena kebiasaan anak memasukkan berbagai benda ke dalam mulutnya.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah anak dari keracunan:
- Simpan semua produk berbahan kimia mulai dari obat-obatan, rokok, cairan pembersih lantai, hingga kosmetik di dalam wadah tertutup atau tempat yang terkunci dan jauh dari jangkauan anak-anak.
- Tutup rapat semua botol cairan berbahaya agar anak tidak bisa membukanya dengan mudah.
5. Luka karena benda tajam, terjepit, dan terbentur
Luka akibat benda tajam dapat terjadi kapan saja di rumah, baik saat anak bermain, terbentur, atau menjatuhkan barang. Berikut ini adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko cedera:
- Lapisi kaca jendela, pintu, atau meja dengan lapisan film tahan pecah.
- Tempatkan binatang peliharaan, seperti anjing atau kucing, di luar rumah untuk menghindari risiko terkena gigitan atau cakaran.
- Hindari memberikan benda yang terbuat dari kaca, misalnya gelas beling, kepada balita.
- Simpan benda tajam, seperti pisau, gunting, atau cutter, di dalam laci yang terkunci.
6. Tenggelam
Selalu dampingi anak saat ia mandi dan bermain di bak air maupun kolam yang dangkal sekalipun. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah anak tenggelam. Buanglah air bak mandi saat tidak digunakan, lalu tutup bak tersebut agar anak tidak terperosok ke dalamnya.
Pastikan lantai tempat anak mandi dan bermain tidak basah untuk mencegah anak terjatuh atau terpeleset.
Beberapa cara di atas dapat Anda terapkan guna menciptakan rumah aman untuk anak. Selain itu, bersihkan rumah secara rutin untuk mengurangi risiko anak terserang penyakit, misalnya ISPA atau kambuhnya gejala asma.
Jika Si Kecil mengalami cedera di rumah, cobalah untuk tidak panik dan segera bawa ia ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat.
(Arsa)